Bisnis.com, JAKARTA - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Sufmi Dasco menegaskan bahwa partainya tidak pernah mengkhianati rekannya di koalisi pendukung capres Prabowo Subianto.
Menurutnya, perubahan nama koalisi yang semula Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM) dapat diartikan seluruh anggota koalisi adalah bagian dari Kabinet Indonesia Maju. Selain itu, sambung Dasco, penamaan Koalisi Indonesia Maju telah disetujui oleh seluruh ketum partai anggota KKIR.
"Sebelumnya Pak Prabowo secara singkat memberi tahu dan meminta persetujuan nama Koalisi Indonesia Maju kepada Pak Airlangga Hartarto [Ketua Umum Golkar], kepada Pak Zulkifli Hasan [Ketum PAN], serta Pak Yusril Ihza Mahendra [Ketua PBB] juga kepada Pak Muhaimin Iskandar [Ketum PKB] yang datang sedikit terlambat, dan pada saat itu Pak Muhaimin tidak menyatakan keberatanya atas pemberian nama tersebut," ujar Dasco dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya @sufmi_dasco, dikutip Sabtu (2/9/2023).
Dasco menambahkan bahwa penamaan Koalisi Indonesia Maju dimaksudkan bahwa Prabowo Subianto dengan tegas akan melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Wakil Ketua DPR ini juga menegaskan bahwa penamaan Koalisi Indonesia Maju tidak membubarkan kerja sama politik antara Gerindra dan PKB, sebaliknya untuk menyolidkan 5 partai yang berkoalisi yakni Gerindra, PKB, Golkar, PAN, dan PBB.
"Bahkan dalam pidatonya, Pak Prabowo menyampaikan bahwa penentuan cawapres akan dibicarakan bersama dengan cara bermusyawarah mufakat serta secara khusus bersama-sama dengan Pak Muhaimin," ujar Dasco.
Baca Juga
PKB Tuding Tak Tahu Menahu Soal Nama Baru Koalisi
Dasco mengatakan bahwa Gerindra tak pernah merespons tudingan elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang merasa tidak diberi tahu soal perubahan nama koalisi dari KKIR menjadi KIM.
Secara tegas, kata Dasco, Gerindra menyatakan tidak akan pernah melanggar perjanjian yan telah tertulis dengan PKB dan tak akan mengkhianati dan meninggalkan kawan seperjuangan.
"Dengan dinamika yang terjadi, terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB yaitu menerima kerja sama politik dengan Partai Nasdem, sehingga otomatis menyebabkan kerja sama politik antara Gerindra dan PKB berakhir, atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya pada prinsipnya kami menghormati, mengucapkan selamat berjuang serta mengajak PKB untuk bersama-sama menjaga iklim pemilu yang akan datang dengan sejuk dan damai," ujarnya.