Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerindra Instruksikan Kadernya Abaikan Narasi Negatif Tentang Prabowo

Seluruh kader Gerindra diminta mengabaikan narasi negatif yang menjelekkan Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Prabowo Subianto menerima kunjungan Budiman Sudjatmiko dalam rangka silaturahmi dan diskusi kebangsaan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Prabowo Subianto menerima kunjungan Budiman Sudjatmiko dalam rangka silaturahmi dan diskusi kebangsaan. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc.

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menginstruksikan seluruh kader Gerindra supaya mengabaikan narasi negatif yang menjelekkan Prabowo Subianto jelang Pilpres 2024.

Dasco menyadari belakangan muncul berbagai isu negatif yang memojokkan Prabowo, terutama persoalan yang kerap dimunculkan jelang ajang pilpres. Meski demikian, menurutnya, berbagai isu negatif tersebut sangat mudah dibantah.

"Setiap memasuki tahun perjuangan, Pak Prabowo kerap mendapat narasi negatif daur ulang tentang isu penculikan, pelanggaran HAM, kebangkitan Orde Baru, hingga isu kejahatan lingkungan. Publik sudah cerdas dan tidak mudah lagi digiring dengan isu-isu seperti ini karena semua tudingan yang ditujukan, sangat mudah untuk dijawab dan dipatahkan," ujar Dasco dalam keterangannya, Minggu (27/8/2023).

Tak hanya itu, dia melihat berbagai isu negatif baru juga dimunculkan, seperti persoalan politik identitas yang bertujuan untuk benturkan Prabowo dengan umat Islam. Dia mencontohkan, ada pihak yang berusaha memelintir pernyataan Wakil Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie soal Prabowo.

Menurutnya, dalam narasi negatif itu seakan Prabowo telah kecewa ke umat Islam. Padahal, Dasco menyatakan tujuan pernyataan Grace tidak seperti itu.

"Mereka yang gamang dengan elektabilitas Pak Prabowo yang saat ini di angka tertinggi, membutuhkan narasi negatif yang baru untuk mendegradasi posisi [Prabowo]," jelas Dasco.

Wakil Ketua DPR pun ingin media massa ambil peran untuk mengedukasi publik terkait berbagai isu politik yang berkembang di masyarakat. Menurutnya, berbagai isu tersebut bukan hanya merusak elektabilitas Prabowo, lebih luas akan merusak persatuan dan stabilitas bangsa.

Di samping itu, Dasco meyakini masyarakat sudah kritis mencerna informasi. Dia sebut, Prabowo merupakan figur yang memperjuangkan nilai-nilai Pancasila sehingga bertujuan untuk mempersatukan semua golongan.

Oleh sebab itu, dia instruksikan agar seluruh kader Gerindra tak termakan provokasi narasi negatif yang menyerang Prabowo.

"Lebih baik sampaikan sederet prestasi dan kontribusi Pak Prabowo kepada negara dan rakyat karena cara terbaik dalam melawan narasi negatif adalah dengan menyebarkan sebanyak-banyaknya narasi positif," jelas Dasco.

Dia mengajak kader Gerindra untuk sebisa mungkin tetap berkontribusi ke masyarakat jelang Pemilu 2024. Dasco tak ingin kader Gerindra melakukan tindakan tak terpuji.

"Ingat kata pepatah, loyang tetaplah loyang, dan emas tetaplah emas meski terkubur di lumpur yang hitam dan dalam. Mari kita fokus jemput kemenangan tuntaskan perjuangan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper