Bisnis.com, JAKARTA - Pihak berwenang yang didukung Rusia mulai mengadakan pemilihan umum (pemilu) regional pada Kamis (31/8/2023) di beberapa bagian Ukraina yang diklaim Rusia wilayahnya pada tahun lalu di tengah kondisi perang.
Dilansir dari Reuters, Rusia tidak sepenuhnya mengendalikan empat wilayah tempat pemungutan suara diadakan, antara lain Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, dan Kherson. Bersama dengan Krimea, wilayah tersebut mencakup hampir seperlima wilayah Ukraina.
Tiga perempat negara di Majelis Umum PBB mengutuk apa yang mereka sebut sebagai “upaya aneksasi ilegal” yang dilakukan Rusia terhadap empat wilayah tersebut dalam pemungutan suara Oktober lalu.
Para pejabat Ukraina mengatakan pemilu tersebut juga ilegal dan menunjukkan alasan tidak mungkin mengadakan perundingan damai dengan Moskow sampai Rusia menarik seluruh pasukannya dari wilayah Ukraina.
Di keempat wilayah tersebut, gubernur-gubernur yang dipilih oleh Moskow merupakan gabungan dari politisi veteran pro-Rusia dan tokoh-tokoh yang hanya dikenal secara lokal, berupaya mendapatkan masa jabatan penuh dalam pemilu yang akan berakhir pada 10 September, ketika Rusia mengadakan pemilu regional. Mereka mencalonkan diri berkat dukungan Presiden Rusia Vladimir Putin setelah bergabung dengan blok Rusia Bersatu di Kremlin dengan meriah dalam beberapa bulan terakhir dan mereka hanya menghadapi sedikit oposisi.
Di kota pelabuhan Mariupol di wilayah Donetsk, daerah yang direbut oleh Rusia pada Mei 2022 setelah pengepungan selama berbulan-bulan, terlihat petugas pemilu mendirikan tempat pemungutan suara sementara pada hari Kamis di halaman kompleks perumahan.
Baca Juga
Sejumlah warga keluar untuk memberikan suara mereka, menunjukkan paspor Rusia yang baru dibagikan kepada para pejabat sementara petugas polisi berdiri di sana.
Seperti diketahui, banyak warga telah meninggalkan wilayah pendudukan Rusia yang mengalami kerusakan paling parah akibat konflik tersebut.
Berharap Kemenangan Besar
Pemungutan suara juga dimulai pada Kamis (31/8/2023) di wilayah Zaporizhzhia, tempat gubernur yang dilantik oleh Rusia, Yevgeny Balitsky.
“Kami yakin Rusia Bersatu akan mendapatkan hasil yang layak dalam pemilu,” kata Balitsky, mantan anggota parlemen pro-Rusia di parlemen Ukraina yang wilayahnya berada di garis depan serangan balasan Ukraina yang sedang berlangsung. Hanya sekitar 80 persen yang dikuasai Rusia.
Pihak berwenang yang dibentuk oleh Rusia di empat wilayah memperpanjang pemungutan suara selama beberapa hari dengan alasan bahwa hal itu perlu untuk mengurangi bahaya bagi pemilih. Data yang diterbitkan oleh lembaga jajak pendapat yang dikontrol Kremlin pada awal Agustus menunjukkan kandidat Rusia Bersatu memperoleh setidaknya 80 persen suara di keempat wilayah.
Menurut situs berita independen Rusia iStories, hanya sekitar setengah dari kandidat Rusia Bersatu di wilayah Kherson dan Zaporizhzhia adalah penduduk setempat dan sisanya diambil dari Rusia sendiri. Tahun lalu, Moskow mengatakan keempat wilayah tersebut memberikan suara terbanyak untuk mendukung aneksasi oleh Rusia dalam "referendum" yang disebut Ukraina dan sekutu Baratnya sebagai referendum yang curang.
Ukraina dan Rusia Saling Serang
Di sisi lain, unit pertahanan udara Rusia berhasil menetralisasi objek tak dikenal di wilayah barat Pskov, kata gubernur setempat pada Jumat pagi (1/9/2023), wilayah yang sama di mana serangan pesawat tak berawak Ukraina menghantam pesawat angkut militer awal pekan ini.
Gubernur Mikhail Vedernikov mengunggah video di Telegram yang menunjukkan tembakan diarahkan melalui udara. Dia mengatakan tidak ada kerusakan di lapangan.
Unit anti-pesawat Rusia juga menghancurkan sebuah drone Ukraina pada Kamis (31/8/2023) di wilayah Bryansk, kata Kementerian Pertahanan Rusia melalui Telegram.
Wilayah Bryansk telah menjadi sasaran beberapa upaya Ukraina baru-baru ini untuk melancarkan serangan pesawat tak berawak ke wilayah Rusia. (Nizar Fachri Rabbani)