Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejak 6 Tahun Lalu, AS Sudah Ingatkan RI soal Buruknya Kualitas Udara di Jakarta

Masalah buruknya kualitas udara di Jakarta sudah disinggung oleh Amerika Serikat sejak tahun 2017 lalu.
Polusi/Reuters-Luke MacGregor
Polusi/Reuters-Luke MacGregor

Bisnis.com, SOLO - Masalah buruknya kualitas udara di Jakarta, RI sebenarnya sudah disinggung oleh Amerika Serikat sejak tahun 2017 lalu.

Jakarta waspada, buruknya kualitas udara di Ibu Kota RI tersebut sudah mengkhawatirkan. Kualitas udara di Jakarta bahkan tergolong sangat buruk dan tidak sehat pada Selasa (15/8/2023) pagi.

Berdasarkan data IQAir, tingkat polusi Ibu Kota berada di angka 183 pada pukul 08.00 WIB dan menempati peringkat ke-1 kota paling berpolusi udara yang tidak sehat. Level ini dapat diartikan udara Jakarta tidak sehat untuk dihirup oleh masyarakat Jakarta.

Pada Senin, 14 Agustus 2023, Jokowi telah menggelar rapat terbatas untuk membahas terkait Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

Ternyata, masalah buruknya kualitas udara di Jakarta bukan kali pertama ini mengemuka. Pada tahun 2017 lalu, buruknya kualitas udara di Jakarta juga sempat disinggung AS.

Dilansir dari sebuah jurnal ilmiah yang diterbitkan UI, Kedutaan Besar AS di Indonesia mengatakan bahwa kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya terindikasi berbahaya bagi kesehatan masyarakat, bahkan sejak sebelum tahun 2017.

Pemantauan kualitas udara yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (US Embassy) saat itu dilakukan dengan mengukur konsentrasi PM2.5.

Dari pengukuran yang dilakukan, menunjukkan hasil bahwa kualitas udara yang sangat buruk dan berbahaya bagi kesehatan manusia.

Kualitas udara yang tidak sehat misalnya terjadi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan khususnya pada bulan Mei-Juli 2017, sebaliknya dari hasil pemantauan yang sama menunjukkan kualitas udara yang baik selama tahun 2017 hanya tercatat sebanyak 29 hari sepanjang tahun.

Efek yang akan terjadi...

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper