Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Golkar Jusuf Kalla alias JK menghormati pilihan politik partainya yang mendukung pencapresan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di ajang Pilpres 2024.
JK menjelaskan, bagaimanapun Golkar sendiri tak bisa mencalon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) karena belum memenuhi aturan presidential threshold 20 persen, mau tak mau Golkar harus berkoalisi dengan partai politik lain untuk mencapai presidential threshold.
"Ya tiap partai kan perlu berkoalisi. Ya tentu kita menghargai hal tersebut, tinggal mereka menjalankan proses selanjutnya bagaimana teknisnya," ujar JK di Markas PMI Pusat, Jakarta Selatan, Senin (14/8/2023).
Dia mengakui keputusan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar 2019 memutuskan ketua umumnya Airlangga Hartarto menjadi capres di Pilpres 2014. Meski demikian, kenyataan politik sekarang menyulitkan Golkar dapat dukungan dari partai politik lain untuk sama-sama dukung pencapresan Airlangga.
"Ya sulit. Orang Golkarnya juga itu melihat kenyataan yang ada," jelas mantan wakil presiden ini.
Lebih lanjut JK mengatakan Airlangga juga sempat berkonsultasi dengannya. Beberapa pekan lalu, JK dan Airlangga sempat makan malam bersama.
Baca Juga
"[Kami] kemudian mendiskusikan masa depan Golkar. Saya tidak bicara personal, karena saya bekas ketua Golkar, otomatis tetap concern [prihatin] tentang bagaimana Golkar ke depan," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto resmi menyatakan dukungan atas pencapresan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Airlangga mengatakan keputusan itu diambil sebagai tindaklanjut dari konsen Partai Golkar untuk melanjutkan capaian Presiden Joko Widodo atau Jokowi selama 10 tahun terakhir.
Khususnya, capaian dari segi pertumbuhan ekonomi nasional yang tercermin lewat agresifnya pendapatan domestik bruto atau PDB per kapita saat ini. Seperti diketahui, PDB Indonesia per kapita hingga akhir 2022 berada di level US$4.580. Pemerintah belakangan menargetkan PDB itu dapat naik ke angka US$5.500 saat Jokowi purna bakti nanti.
“Oleh karena itu, kepemimpinan 10 tahun ke depan sangat penting dan Partai Golkar melihat kepemimpinan Bapak Prabowo Subianto sangat tepat untuk membawa Indonesia lolos dari middle income trap,” kata Airlangga saat deklarasi dukungan Golkar dan PAN untuk Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2023).