Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sejarah Tragedi Pengeboman Nagasaki dan Dampaknya bagi Indonesia

Bom nagasaki meledak 9 Agustus 2023 tiga hari setelah hiroshima, simak sejarahnya
Ilustrasi - pengeboman/www.knightstemplarinternational.com
Ilustrasi - pengeboman/www.knightstemplarinternational.com

Bisnis.com, JAKARTA - Pengeboman Nagasaki dan Hiroshima oleh Amerika Serikat merupakan tragedi yang terkenal. Ini memiliki berbagai dampak bagi AS, Jepang, bahkan Indonesia.

Salah satu film yang menceritakan mengenai pengeboman ini merupakan Oppenheimer. Film ini baru dirilis Juli lalu dan menjadi salah satu film populer di pertengahan 2023. Film ini menceritakan mengenai pembuatan bom atom yang diledakan di kedua kota di Jepang tersebut. Lalu, bagaimana cerita mengenai pengeboman di Jepang, terutama Nagasaki, itu sendiri? Apa dampaknya bagi banyak orang?

Amerika Serikat meledakkan bom atom ke Hiroshima dan Nagasaki di Jepang dalam waktu yang berdekatan. Bom meledak di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan tiga hari kemudian, 9 Agustus 1945, bom dijatuhkan dan meledak di Nagasaki. Tragedi ini terjadi saat Perang Dunia ke-2.

Dilansir dari History, Jepang sebelumnya bersumpah untuk berjuang sampai akhir Perang Dunia padahal, di awal perang, mereka memiliki sedikit peluang untuk menang. Kemudian, Jepang menimbulkan korban Sekutu dengan total hampir setengah dari jumlah yang menderita selama tiga tahun penuh perang di Pasifik. Ini membuktikan bahwa Jepang menjadi lebih mematikan.

Pada akhir Juli, pemerintah militer Jepang menolak permintaan penyerahan Sekutu yang diajukan dalam Deklarasi Potsdam. Dalam deklarasi tersebut, Sekutu mengancam Jepang dengan "kehancuran segera dan total" jika mereka menolak. Karena menolak, terjadilah pengeboman tersebut.

Amerika Serikat memutuskan untuk mengebom Nagasaki karena Jepang belum menyerah saat Hiroshima dibom. Mayor Charles Sweeney menerbangkan bom plutonium bernama Fat Man di target kedua, Nagasaki, pada pukul 11.02. Sebenarnya, Nagasaki bukan target utama pengeboman, melainkan kota Kokura yang merupakan pemilik pabrik amunisi terbesar di Jepang.

Fat Man merupakan bom yang lebih kuat daripada bom yang digunakan di Hiroshima. Bom tersebut memiliki berat hampir 10.000 pound dan dibuat untuk menghasilkan ledakan 22 kiloton. Topografi Nagasaki, yang terletak di lembah-lembah sempit di antara gunung-gunung, mengurangi efek bom, membatasi kehancuran hingga 2,6 mil persegi.

Dilansir dari National Museum of Nuclear, pada hari pengeboman, diperkirakan 263.000 berada di Nagasaki, termasuk 240.000 warga Jepang, 9.000 tentara Jepang, dan 400 tawanan perang. Diperkirakan ada 40.000 hingga 75.000 orang tewas segera setelah ledakan atom. Sementara itu, 60.000 orang lainnya menderita luka parah.

Keputusan untuk menggunakan bom kedua dibuat pada tanggal 7 Agustus 1945 di Guam. Penggunaannya dihitung untuk menunjukkan bahwa Amerika Serikat memiliki persediaan senjata baru yang tak ada habisnya untuk digunakan melawan Jepang. Ini juga menunjukkan bahwa Amerika Serikat akan terus menjatuhkan bom atom di Jepang sampai negara tersebut menyerah tanpa syarat.

Radius kehancuran total dari ledakan atom sekitar satu mil, lalu diikuti oleh kebakaran di bagian utara kota hingga dua mil selatan tempat bom dijatuhkan. Hampir semua bangunan di Nagasaki berkonstruksi Jepang kuno, seperti bangunan kayu. Banyak industri kecil dan perusahaan bisnis juga terletak di bangunan kayu atau bahan lain yang tidak dirancang untuk menahan ledakan. Akibatnya, ledakan atom di atas Nagasaki meratakan hampir setiap struktur dalam radius ledakan.

Pada 14 Agustus 1945, Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa negaranya, Jepang, menyerah di perang dalam sebuah siaran radio. Berita itu menyebar dengan cepat dan perayaan "Kemenangan di Jepang" atau "Hari VJ" pecah di seluruh Amerika Serikat dan negara-negara Sekutu lainnya. Perjanjian penyerahan formal ditandatangani pada 2 September, di atas kapal perang AS Missouri, berlabuh di Teluk Tokyo.

Kekalahan Jepang ini juga memberikan dampak untuk Indonesia. Pada saat itu, Jepang sedang menjajah Indonesia dan adanya tragedi ini membuat Jepang berjanji pada Indonesia untuk mengembalikan kekuasaan ke Indonesia. Namun, beberapa golongan, golongan tua dan muda, sempat berkonflik. Alhasil, pemuda Indonesia mengambil kesempatan tersebut untuk memproklamasikan kemerdekaannya sendiri, bukan sebagai hadiah dari Jepang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper