Bisnis.com, JAKARTA - Bom Hiroshima dan Nagasaki menjadi sejarah yang tidak pernah dilupakan dunia. Peristiwa ini juga menjadi kejatuhan Jepang di Indonesia.
Bom Hiroshima terjadi pada 6 Agustus 1945. Peristiwa tersebut terjadi karena Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, pada bulan Agustus 1945, tahap akhir Perang Dunia II.
Sejarah mencatatkan bahwa Amerika Serikat menjatuhkan bom dengan persetujuan dari Britania Raya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Quebec.
Dilansir dari laman historyhit.com, Senin (5/8/2024), pengeboman yang diyakini telah memainkan peran penting dalam mengakhiri Perang Dunia II ini memiliki fakta-fakta lain dibaliknya.
Berikut 10 fakta tentang bom Hiroshima:
1. Kota Nagasaki bukanlah salah satu dari 5 target awal Amerika Serikat
Target tersebut awalnya adalah Kokura, Hiroshima, Yokohama, Niigata, dan Kyoto. Nagasaki akhirnya menggantikan Kota Kyoto yang dikeluarkan dari target karena Menteri Perang Amerika Serikat, Henry Stimson, sangat menyukai ibu kota Jepang kuno itu – setelah menghabiskan bulan madunya di sana.
2. Kode bom diambil dari film noir ‘The Maltese Falcon’
Nama kode bom ‘Little Boy’ dan ‘Fat Man’ dipilih oleh penciptanya, Robert Serber, yang terinspirasi dari film ‘The Maltese Falcon’ karya John Huston tahun 1941. ‘Fat Man’ merupakan nama panggilan untuk karakter Sydney Greenstreet – Kasper Gutman, sementara nama ‘Little Boy’ berasal dari julukan yang digunakan karakter Humphrey Bogart – Sam Spade.
3. Bom Hiroshima dan Nagasaki bukanlah serangan paling merusak di Jepang pada Perang Dunia II
Pengeboman Tokyo yang diberi nama ‘Operation Meetinghouse’ pada tanggal 9 Maret 1945 oleh Amerika Serikat, dianggap sebagai serangan bom paling mematikan dalam sejarah. Serangan napalm yang dilakukan oleh 334 pembom B-29 ini menewaskan lebih dari 100.000 orang.
4. Amerika Serikat menjatuhkan pamflet sebelum serangan atom
Pamflet-pamflet tersebut tidak secara khusus memperingatkan tentang serangan nuklir yang akan terjadi di Hiroshima atau Nagasaki, tetapi hanya menjanjikan kehancuran total dan mendesak warga sipil untuk mengungsi.
5. Bayangan orang dan benda tercetak di tanah
Ledakan bom di Hiroshima yang sangat besar bahkan membentuk bayangan orang dan benda-benda yang terbakar di tanah. Bayangan-bayangan ini kemudian dikenal sebagai ‘Hiroshima Shadows’.
6. Korban meninggal berkisar 150.000-246.000 orang
Bom di Kota Hiroshima menewaskan sekitar 90.000 hingga 166.000 orang, sementara bom di Kota Nagasaki diperkirakan menewaskan sekitar 60.000-80.000 orang.
7. Di ‘Peace Memorial Park Hiroshima’ api terus menyala sejak dinyalakan pada tahun 1964
‘Peace Flame’ atau api perdamaian di taman ini akan tetap menyala sampai semua bom nuklir di bumi dihancurkan dan bumi bebas dari ancaman nuklir.
8. Bom Hiroshima dan Nagasaki didasarkan pada desain yang sangat berbeda
Bom ‘Little Boy’ yang dijatuhkan di Kota Hiroshima terbuat dari uranium-235, sementara bom ‘Fat Man’ yang dijatuhkan di Kota Nagasaki terbuat dari plutonium, yang dianggap memiliki desain yang lebih rumit.
9. Bom mungkin bukan penyebab utama Jepang menyerah dalam Perang Dunia II
Menurut penelitian terkini, berdasarkan hasil rapat yang diadakan antara pejabat pemerintah Jepang menjelang penyerahan diri, menunjukkan bahwa keterlibatan Uni Soviet yang tak terduga dalam perang lebih menentukan menyerahnya Jepang dibanding bom oleh Amerika Serikat.
10. Oleander adalah bunga resmi Kota Hiroshima
Bunga oleander atau bunga mentega dikenal sebagai bunga pertama yang tumbuh dan berbunga di Kota Hiroshima usai ledakan bom nuklir tersebut. Bunga oleander ini juga bisa dijumpai di India dan beberapa negara di Asia. (Yoga Al Kemal)