Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Contoh Cerita Pendek Singkat dan Bermakna Tentang Kehidupan

Berikut ini beberapa contoh cerita pendek ini bisa kamu baca Ketika waktu luang
Contoh Cerita Pendek Singkat dan Bermakna Tentang Kehidupan/Freepik.
Contoh Cerita Pendek Singkat dan Bermakna Tentang Kehidupan/Freepik.

Bisnis.com, JAKARTA - Cerita pendek atau cerpen merupakan karangan kisah yang terdiri dari 250 hingga 750 kata. Batas maksimal penulisan cerpen mencapai 10.000 kata atau 10 halaman. Jika lebih dari itu, disebut cerpen atau cerita yang Panjang. Cerpen termasuk karya seperti novel, puisi, pantun, dan prosa. 

Biasanya cerpen diterbitkan dalam buku kumpulan cerpen. Bahasa yang digunakan dalam cerita pendek mudah dipahami oleh pembaca. Dalam cerpen fokus pada satu tema dan plotnya jelas. Meskipun sifatnya fiktif atau khayalan, pembuatan cerpen berdasarkan realita yang terjadi. 

Berikut ini adalah beberapa contoh cerita pendek yang sudah dilansir dari berbagai sumber:

  • Contoh cerita pendek tentang berbagi 

Pagi itu hujan turun dengan deras. Ani merasa bingung bagaimana untuk berangkat ke sekolah. Ketika sedang memandang hujan, terdengar suara HP berdering dari kamar Ani, lantas saja Ani masuk ke kamar dan menjawab telepon.

Ternyata yang menghubungi Ani adalah Lia sahabatnya. Dalam teleponnya Lia mengatakan bahwa ia akan menjemput Ani, sebab Lia tahu jika Ani sedang kebingungan bagaimana untuk pergi ke sekolah.

Tak selang berapa lama, Lia sudah sampai di depan rumah Ani bersama ayahnya menggunakan mobil. Ani pun bergegas berpamitan pada orang tuannya dan keluar untuk menemui Lia.

Setelah sampai di sekolah, yang merupakan teman sebangku tersebut pun masuk menuju kelasnya. Istirahat pun tiba, keduanya pergi ke kantin untuk menghilangkan rasa lapar. Ketika hendak membayar ternyata Lia lupa membawa dompet. Sehingga Ani sang sahabat membayarkannya.

  • Contoh cerita pendek tentang pentingnya belajar 

Malam begitu cerah, bagi anak muda tentunya akan menghabiskan waktu untuk pergi keluar. Namun tidak dengan Ani, ia menghabiskan malam minggu yang cerah untuk belajar, karena keesokan harinya ada UAS.

Tak selang berapa lama terdengar suara telepon, ternyata dari Lia, ia ingin mengajak Ani untuk bermain di luar. Namun Ani menolak untuk diajak, sebab ia lebih memilih untuk belajar di rumah.

Keesokan harinya Ani bertemu Lia di sekolah. Lia mengatakan bahwa Ani pasti akan menyesal karena ia tak ikut tadi malam untuk melihat konser.

UAS pun dimulai, ketika Ani dengan penuh semangat mengerjakan, Lia di pojokan kebingungan menoleh sana-sini untuk mencari jawaban. Sebab ia tidak belajar sama sekali.

  • Contoh teks cerpen tentang keluarga  

Sejak kecil aku tinggal bersama dengan nenekku, karena kedua orang tuaku sibuk bekerja dari pagi hingga malam. Meski begitu, aku tidak pernah merasa kurang kasih sayang, karena nenek selalu memberiku kasih sayang yang berlimpah melebihi kedua orang tuaku.

Saat aku duduk di bangku SD, nenek tidak pernah absen dalam mengantarku ke sekolah. Awalnya, aku merasa iri dengan teman-temanku yang selalu diantar oleh ibu atau ayahnya. Namun, saat aku duduk di bangku SMP dan nenek sudah tidak bisa mengantarku, aku mulai merasa kehilangan.

Aku merindukan momen dimana nenek selalu menggenggam tangan kecilku sambil menceritakan banyak hal yang membuatku senang. Tahun demi tahun tubuh nenek mulai melemah dan kami sudah tidak bisa saling bercerita mengenai banyak hal.

Saat nenek sakit dan harus dirawat di rumah sakit, aku menelepon ibuku yang juga anak dari nenekku. Namun, respon yang aku dapatkan sangatlah mengecewakan. “Bu, nenek sakit,” ucapku. “Ibu kapan pulang?”

Ya, aku dan nenek tidak tinggal di kota yang sama dengan orang tuaku sejak aku berusia 10 tahun. Pertanyaan yang aku ucapkan itu mendapat respon yang tidak disangka-sangka. “Ibu dan Ayah masih sibuk, nenek sakit apa?” Ibu balik bertanya.

“Nenek sudah tidak bisa makan, ada kemungkinan sakitnya parah.” Aku mengatakannya dengan penuh kekhawatiran. “Minggu depan ibu dan ayah ke sana, kami tidak bisa meninggalkan pekerjaan hanya karena nenekmu sakit.”

Jawaban ibu langsung membuat perasaanku mencelos dan termenung. Bagaimana bisa seorang anak lebih mementingkan pekerjaannya dibanding kesehatan ibunya? Begitu batinku.

“Ibu tidak takut jika ibu sakit nanti aku juga tidak akan menjenguk? Apa ibu tidak ingat siapa yang membesarkan ibu selama ini hingga bisa menjadi orang sukses? Jika nenek tidak merawatku sampai besar, aku yakin ibu tidak bisa merintis karir hingga sesukses ini,”

Setelah mengucapkan kalimat itu, aku langsung mematikan telepon dan menangis sendiri di balik tembok rumah sakit yang dingin. Tanpa mengharapkan banyak hal dari kedua orang tuaku, aku terus berada di samping nenekku untuk merawatnya. Namun, tak disangka-sangka terdengar suara ketukan dari pintu kamar rumah sakit tempat di mana nenekku dirawat. Begitu aku membukanya, sosok ibu dan ayahku langsung terlihat.

“Kamu tidak tahu sekalut apa perasaan dan pikiran ibu, tapi ibu juga punya tanggung jawab yang tidak bisa ditinggalkan. Bagaimana bisa seorang anak melupakan sosok ibunya begitu saja?” Setelah berkata seperti itu, ibuku langsung menghambur masuk dan memeluk tubuh ibunya yang sudah ringkih.

  • Contoh teks cerpen tentang motivasi  

Pagi menjelang saat seorang gadis bernama Dara mulai menjerang air untuk membuat segelas teh panas. Ia adalah gadis yang hidup dengan sejuta mimpi di dalam sebuah rumah berdinding tinggi. Dara terlahir dari keluarga yang berkecukupan. Bisa dibilang, ia sangat kaya. Namun sayang, Dara tidak bisa menopang tubuhnya sendiri tanpa menggunakan bantuan kursi roda, sehingga merasa diacuhkan sekalipun ia berada di istana mewah tersebut.

Kedua orangtuanya selalu mengacuhkannya, karena merasa tidak ada yang bisa diharapkan dari seorang gadis yang hanya bisa duduk di kursi roda. Sementara sang kakak, mungkin saja malu memiliki adik dengan kondisi seperti Dara. 

Setiap hari, waktunya ia habiskan di dalam kamar. Sesekali ia mengarahkan kursi rodanya menuju arah taman. Dara yang masih berusia 17 tahun itu, memiliki hobi menggambar di taman. Hobinya dilakukan hanya untuk menghilangkan pikiran buruknya yang menyesali keadaan.

Suatu pagi, Dara terjatuh dari kursi rodanya. Tapi, tak ada seorangpun yang membantunya. Rasa kecewanya terhadap hal tersebut membuat Dara memiliki kekuatan untuk menggerakan kursi rodanya ke arah taman kompleks, berniat menenangkan diri. 

Saat sedang terisak di taman, tiba-tiba saja Dara dihampiri oleh seorang gadis seusianya dengan kondisi yang sama. Gadis itu mengulurkan tangannya untuk Dara sambil menyebutkan namanya, yaitu Hana. Meski baru pertama kali bertemu, tapi tampaknya mereka sudah begitu akrab.

Tiba-tiba Hana berkata, “Dara, ingatlah bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang terlahir sia-sia. Mungkin kita tidak bisa berdiri tegak layaknya manusia lain. Tapi, kita masih punya hak untuk merasakan bahagia. Cobalah untuk menerima dirimu sendiri,” lalu akhirnya Hana pun berpamitan. 

Semenjak pertemuannya di taman dengan Hana, Dara mulai merenungi kata-kata yang diucapkan oleh gadis tersebut. Dara berpikir bagaimana ia bisa seutuhnya menerima dirinya ketika orang di dekatnya tidak mendukungnya sama sekali.

Dara mencoba mencerna perkataan dari Hana secara perlahan, meskipun seringkali ia menangis ketika teringat kenyataan bahwa ia hanyalah seorang gadis yang diacuhkan. Hal yang dipikirkan oleh Dara adalah bagaimana ia bisa mewujudkan mimpinya dengan kondisi tersebut. 

Mimpi Dara adalah menjadi seorang pelukis yang karyanya bisa dipajang di dalam pameran besar. Hal yang dilakukan Dara untuk memulainya adalah rajin membuat lukisan. Kesibukan tersebut juga dilakukan Dara untuk tidak memikirkan mengenai dirinya yang selalu diacuhkan dan mulai memahami perkataan Hana.

Perlahan mimpi sang Dara mulai terwujud saat diam-diam ia sering memposting lukisannya melalui media sosial. Hingga suatu hari ada seseorang datang ke rumah Dara untuk menemui gadis itu guna mengajaknya untuk bergabung di dalam sebuah pameran lukisan. 

Kedua orang tua Dara terperangah mendengar ucapan pria tersebut, sebab tidak menyangka bahwa Dara si gadis kursi roda bisa menghasilkan karya lukisan yang indah. Dara hanya tersenyum melihat respon kedua orang tuanya dan memilih menerima tawaran pameran tersebut.

Berbagai lukisan indah dipajang dalam pameran yang diberi tema Mimpi Sang Dara. Orang tua Dara menghadiri pameran tersebut dan merasa terharu atas pencapaian putri yang selama ini diacuhkannya. Sementara Dara merasa lega bisa menerima keadaan fisiknya dan memanfaatkan apa yang dimiliki.

Itulah beberapa contoh cerita pendek yang bisa kamu baca jika sedang ada waktu luang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hana Fathina
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper