Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerpen dan Contoh Pembahasan

Bisnis.com, JAKARTA - Cerita pendek atau cerpen adalah salah satu bentuk karya sastra yang sering ditemui dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, tahukah kamu bahwa setiap cerpen memiliki unsur-unsur tertentu yang membentuk keseluruhan cerita? Salah satu unsur yang sangat penting adalah unsur intrinsik.

Apa yang Dimaksud dengan Cerpen?

Sebelum masuk ke pembahasan tentang unsur intrinsik dalam cerpen, mari kita kenali terlebih dahulu definisi cerpen. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerpen (cerita pendek) adalah kisahan pendek, umumnya kurang dari 10.000 kata, yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi.

Dalam cerpen, terdapat peristiwa yang membentuk satu kesatuan cerita, sering kali melibatkan konflik antara tokoh-tokoh yang ada. Adanya hubungan antar tokoh, waktu, dan tempat merupakan elemen penting dalam menyusun cerita yang utuh.

Unsur Intrinsik dalam Cerpen

Unsur intrinsik adalah elemen-elemen dasar yang membentuk sebuah cerita. Di antara unsur-unsur ini, terdapat beberapa yang mempengaruhi bentuk dan keseluruhan cerita pendek, antara lain:

Tema: Ide atau gagasan dasar yang menjadi latar belakang cerita, seperti tema percintaan, kehidupan, atau tradisi.
Tokoh: Pelaku cerita, yang dapat dibedakan menjadi protagonis, antagonis, tritagonis, dan figuran.
Penokohan: Cara penulis menggambarkan karakter tokoh, baik melalui analisis langsung, perilaku, penggambaran fisik, atau lingkungan tokoh.
Alur Cerita: Pola pengembangan cerita yang terbentuk dari hubungan sebab dan akibat, bisa berbentuk alur maju, mundur, atau campuran.
Latar: Tempat, peristiwa, atau waktu dalam cerita, bisa bersifat imajinatif atau faktual, berperan penting dalam menyokong jalannya cerita.
Gaya Bahasa: Ciri khas penggunaan bahasa oleh penulis, menunjukkan keunikan setiap penulis dalam menyampaikan cerita.
Sudut Pandang: Cara penulis menyampaikan cerita, bisa berupa sudut pandang orang pertama, kedua, atau ketiga.
Amanat: Pesan yang ingin disampaikan penulis melalui cerita, sering kali memiliki nilai moral atau pesan tertentu.

Unsur Ekstrinsik dalam Cerpen

Selain unsur intrinsik, cerpen juga terdiri dari unsur ekstrinsik yang memperkaya cerita tersebut. Unsur ekstrinsik tidak terkandung secara langsung dalam cerita, melainkan berasal dari latar belakang dan pengaruh luar yang memengaruhi proses pembuatan cerita, unsur ekstrinsik cerpen meliputi:

Latar Belakang Masyarakat: Faktor lingkungan masyarakat yang mempengaruhi cerita, seperti kondisi sosial, ekonomi, dan politik.
Latar Belakang Penulis: Pengaruh dari dalam diri penulis yang mendorongnya untuk membuat cerita, seperti pengalaman hidup, kondisi psikologis, dan aliran sastra penulis.
Nilai: Nilai-nilai moral, agama, sosial, dan budaya yang terkandung dalam cerita.

Mengetahui unsur intrinsik dan ekstrinsik dalam sebuah cerpen dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana sebuah cerita pendek terbentuk dan mengapa cerita tersebut memiliki pengaruh yang mendalam pada pembaca.

Contoh Cerpen ‘Pagi di Warung Kopi Sebelah Jembatan’

Di sudut kecil kota ini, terdapat sebuah warung kopi sederhana yang selalu ramai di pagi hari. Warung kopi itu terletak persis di sebelah jembatan tua yang menghubungkan dua wilayah berbeda di kota ini.

Setiap pagi, aku, seorang penikmat kopi yang setia, selalu mampir ke warung itu. Di sana, aku bertemu dengan orang-orang yang memiliki cerita dan kehidupan masing-masing.

Pagi ini tidak terlalu berbeda dari biasanya. Aroma kopi yang harum bercampur dengan bau asap kretek menyebar di sekitar warung. Cuaca cerah dengan matahari yang mulai bersinar terang membuat semangat pagi ini terasa begitu menyegarkan.

Pak Slamet, si pemilik warung, tampak sibuk menyeduh kopi untuk para pelanggannya. Sementara Bu Tuti, yang selalu duduk di sudut warung, tertawa riang mendengarkan cerita Pak Surya, seorang pengendara becak tua yang menceritakan pengalamannya saat masih muda.

Aku duduk di meja sudut warung sambil menyeruput kopi kesukaanku. Di sebelah jendela, seorang gadis muda dengan buku di tangannya menikmati pagi sambil sesekali mencatat beberapa hal.

Tiba-tiba, suara gemuruh mulai terdengar dari jembatan di sebelah warung. Seorang pemuda berlari-lari mengejar sepeda yang hampir jatuh ke sungai di bawah jembatan. Dalam sekejap, semua mata terpaku padanya.

Akhirnya, dengan bantuan beberapa orang di warung, pemuda itu berhasil menangkap sepedanya tepat sebelum jatuh ke sungai. Sejenak suasana gaduh di warung kopi, lalu kembali tenang seperti biasa.

Saat itulah aku menyadari, kehidupan di sekitar jembatan ini menyimpan berbagai cerita. Sekecil apapun peristiwa pagi itu, setiap orang memiliki peranannya sendiri.

Malam ini, ketika aku kembali ke rumah, cerita-cerita pagi itu akan menjadi kenangan yang tidak terlupakan. Dan setiap pagi, aku akan kembali ke warung kopi sebelah jembatan untuk menemukan lebih banyak kisah yang menarik.

Ketika pagi tiba lagi, sejuknya kopi dan kehangatan dari orang-orang di warung itu akan selalu menemani hariku.

Unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen ‘Pagi di Warung Kopi Sebelah Jembatan’

Tema: Kehidupan
Tokoh dan penokohan: Aku digambarkan sebagai penikmat kopi setia yang suka mengamati keadaan sekitar.
Alur: Maju
Sudut pandang: orang pertama, ditandai dengan kata aku.
Latar tempat: Warung kopi sebelah jembatan
Latar waktu: pagi, sore, dan malam
Latar suasana: ramai
Gaya bahasa: Bahasa Indonesia
Amanat: Sesesorang yang suka mengamati kehidupan.