Bisnis.com, JAKARTA - Infrastruktur pemancar sinyal atau base transceiver station (BTS) Kominfo baru berdiri sebanyak 3.175 hingga 16 Juli 2023.
Hal itu disampaikan Divisi Lastmile atau Backhaul Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Bakti Kominfo), Muhammad Feriandi Mirza dalam persidangannya sebagai saksi dalam kasus perkara dugaan korupsi BTS Kominfo.
"Per 16 Juli untuk 4.200 unit [pembangunan tahap awal BTS] tadi yang sudah on air ada 3.175 unit," kata Mirza di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (25/7/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa terjadi keterlambatan dalam pembangunan 471 unit infrastruktur BTS 4G Bakti Kominfo di Papua karena adanya gangguan dari kelompok kriminal bersenjata.
"Ada gerakan KKB, OPM, ada 471 [belum dimulai pembangunan]," imbuhnya.
Awalnya, megaproyek ini diupayakan untuk rampung hingga 2022 untuk tahap awal sebanyak 4.200 unit dari 7.904 unit. Sisanya, sekitar 3.704 unit bakal dibangung hingga akhir tahun ini.
Baca Juga
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menargetkan pembangunan menara pemancar atau base transceiver station (BTS) 4G rampung pada tahun ini.
Berkaitan dengan hal ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan agar pembangunan BTS 4G dipercepat penyelesaiannya. Oleh karenanya, Menteri Kominfo Budi Arie berharap bisa terwujud pada tahun ini.
"Mudah-mudahan bisa terwujud [2023]," terang Budi Arie saat ditemui di Kantor Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk beraudiensi dengan Jaksa Agung, Senin (24/7/2023).
Salah satu upaya percepatan yang dilakukan Kementerian Kominfo, kata Budi yakni dengan pendampingan oleh Kejagung. Dia menyebut Kejagung bakal melakukan review terhadap seluruh kontrak proyek sekaligus upaya mengawal dari sisi hukum.