Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu AS Sebut Ukraina Bakal Dapat Jet Tempur F-16, Rusia Siap Ngamuk?

Menlu AS Anthony Blinken mengatakan pasukan Ukraina akan mendapatkan jet tempur F-16 buatan AS. Rusia siap-siap ngamuk?
Jet tempur F-16V buatan Amerika Serikat (AS)./Istimewa
Jet tempur F-16V buatan Amerika Serikat (AS)./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken meyakini Ukraina akan mendapatkan jet tempur F-16, yang merupakan kebanggaan AS, untuk melawan pasukan Rusia

"Dan fokus pentingnya adalah memastikan bahwa ketika mereka [pasukan Ukraina] mendapatkannya, mereka dilatih dengan baik, mereka dapat merawat pesawat, dan menggunakannya dengan cara yang cerdas," ungkap Anthony Blinken dikutip dari Reuters, Senin (24/7/2023). 

Diketahui gabungan 11 negara akan mulai melatih pilot Ukraina untuk menerbangkan jet tempur F-16 buatan AS pada Agustus mendatang di Denmark. Pertemuan teresebut dilaksanak di pusat pelatihan akan didirikan di Rumania.

Ukraina telah lama meminta F-16 buatan Lockheed Martin (LMT.N), namun penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan  belum ada keputusan akhir dari Washington untuk mengirimkan pesawat tersebut.

Para pejabat AS memperkirakan akan memakan waktu setidaknya 18 bulan untuk pelatihan dan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina. 

Amerika Serikat telah memberikan bantuan sejumlah militer lebih dari US$41 miliar kepada Ukraina sejak Rusia melakukan invasi pada Februari 2022.

Blinken mengatakan pasukan Ukraina menghadapi perlawanan yang sangat keras dari Rusia untuk merebut kembali wilayah lainnya selama perang Rusia vs Ukraina. 

"Sudah sekitar 50 persen wilayah Ukraina yang direbut kembali [dari Rusia]," kata Blinken. 

Menurutnya, situasi ini masih merupakan awal dari serangan balik. Selain itu, dia mengatakan Ukraina dalam kondisi yang sulit dan tidak akan selesai dalam satu atau dua minggu ke depan. Blinken mengungkapkan AS dan sekutu akan melihat situasi perang Rusia vs Ukraina dalam beberapa bulan ke depan.

Akhir bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa kemajuan serangan balasan terhadap pasukan Rusia ternyata lebih lambat dari yang diinginkan.

Pasukan Ukraina telah merebut kembali beberapa desa di selatan dan wilayah di sekitar kota Bakhmut yang hancur di timur, tetapi belum memiliki terobosan besar terhadap garis pertahanan Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper