Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Wagner Muncul untuk Tolak Perang di Ukraina, Ini Taktiknya Sekarang

Pemimpin Wagner Group Yevgeny Prigozhin meminta pasukannya untuk tak menyerang Ukraina dalam waktu dekat ini.
Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang gagal memberontak tidak berada di Belarrusia, melainkan di Rusia menurut Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Reuters
Bos tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, yang gagal memberontak tidak berada di Belarrusia, melainkan di Rusia menurut Presiden Belarusia Alexander Lukashenko./Reuters

Bisnis.com, SOLO - Pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin, akhirnya muncul ke publik setelah menghilang cukup lama.

Keberadaannya menjadi pertanyaan setelah ia dan pasukannya melakukan kudeta terhadap Presiden Vladimir Putin hingga membuat gempar dunia.

Dalam siaran yang tersebar di Telegram, Prigozhin memberikan pesan khusus untuk Rusia. Salah satunya menyinggung perang terhadap Ukraina yang dinilai sebagai aib.

Ia pun meminta agar tentaranya tidak berperang di Ukraina untuk saat ini.

"Apa yang terjadi di depan sekarang adalah aib di mana kita tidak perlu berpartisipasi. (Kami) menunggu saat ketika kami dapat membuktikan diri kami secara penuh," katanya dalam video yang beredar, Rabu (19/7/2023).

Di sisi lain, ia menyinggung bahwa pasukannya akan berada di Belarusia untuk sementara waktu. Pihaknya pun tengah menyiapkan perjalanan menuju tempat lain.

"Kita harus bersiap, menjadi lebih baik, dan memulai perjalanan baru ke Afrika. Mungkin kita akan kembali (ke Ukraina) ketika kita yakin bahwa kita tidak akan diminta untuk mempermalukan diri sendiri,”

Prigozhin pun mengatakan akan menjadikan pasukan Belarusia yang terkuat di dunia. Meski untuk apa tujuannya, belum diketahui secara pasti.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin minggu lalu mengeklaim bahwa Prigozhin telah menolak tawaran untuk mundur sebagai kepala Wagner dan mengizinkan tentara bayarannya terus berperang di Ukraina.

Namun kemudian sekitar 2.000 pejuang Wagner telah mengungsi ke Belarusia, tepatnya disebuah kamp pelatihan di Asipovichy, tenggara ibu kota Minsk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper