Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Belanja Amunisi Tempur Rp49 Triliun Pasca-Kehabisan Akibat Perang di Ukraina

Inggris akan belanja amunisi tempur Rp49 triliun untuk mengisi kembali persediaan yang telah habis akibat perang di Ukraina.
Bendera Inggris./Bloomberg
Bendera Inggris./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Inggris akan mengumumkan rencana meningkatkan kesiapan tempur militernya, termasuk membelanjakan 2,5 miliar pound atau sekitar Rp49 triliun untuk mengisi kembali amunisi dan persediaan yang telah habis akibat perang di Ukraina pada Selasa (17/7/2023).

Perang telah mengungkap “kelemahan” pada militer Inggris, termasuk berkurangnya cadangan beberapa amunisi dan kurangnya kapasitas industri yang diperlukan untuk meningkatkan produksi dengan cepat karena Inggris telah memasok senjata ke Ukraina untuk digunakan melawan Rusia.

Dilansir dari Reuters, Selasa (18/7/2023), versi terbaru Defense Command Paper akan menetapkan strategi membentuk kembali ukuran dan kekuatan angkatan bersenjata untuk melawan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia.

Strategi baru itu akan mencakup rencana untuk Pasukan Tanggap Global baru untuk memungkinkan pasukan dan peningkatan yang terdiri dari mantan tentara, kata Pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan sebelum laporan lengkap diterbitkan.

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengatakan bahwa strategi tersebut akan memastikan bahwa Inggris tetap berada di garis depan kemampuan militer, dan kekuatan utama di NATO.

“Kita harus beradaptasi dan memodernisasi untuk menghadapi ancaman yang kita hadapi, mengambil pelajaran dari invasi tanpa alasan Presiden Putin ke Ukraina,” katanya.

Inggris mengumumkan awal tahun ini akan menghabiskan tambahan 5 miliar pound atau sekitar Rp98 triliun untuk pertahanan yang membawanya ke sekitar 2,25 persen dari produk domestik bruto (PDB) tahun ini dan berikutnya.

Sebagai bagian dari strategi pertahanan baru, pemerintah akan memprioritaskan investasi dalam sains dan teknologi termasuk penggunaan robotika dan senjata laser.

Setelah Amerika Serikat, Inggris telah menjadi pemasok bantuan militer terbesar kedua ke Ukraina dan menyumbang dukungan senilai 2,3 miliar pound atau sekitar Rp45 triliun tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper