Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Jepang Buang Air Limbah Nuklir Fukushima Bikin Mitra Dagang Waswas

Air limbah nuklir PLTN Fukushima yang diolah dan dilepaskan ke laut membuat mitra dagang makanan laut utama Jepang khawatir. 
Reaktor nuklir Fukushima di Jepang/Istimewa
Reaktor nuklir Fukushima di Jepang/Istimewa

Bisnis.comJAKARTA - Jepang berencana melepaskan air limbah nuklir PLTN Fukushima yang diolah ke laut. Hal ini membuat mitra dagang makanan laut top Jepang khawatir. 

Mengutip pemberitaan Bloomberg, Rabu (12/7/2023), hal ini mungkin tidak mengherankan lantaran mitra dagang Jepang tersebut sangat memperhatikan keamanan makanan. 

China daratan, sebagai pembeli utama makanan laut Jepang, mengatakan bahwa negara tetangganya memperlakukan lautan seperti saluran pembuangan pribadi. 

Pelepasan air limbah yang telah diolah tersebut juga dianggap memperpanjang larangan impor makanan dari Fukushima, tempat kecelakaan nuklir terburuk sejak Chernobyl.

Sebelumnya, Otoritas bea cukai China menyatakan melarang impor makanan dari sepuluh prefektur Jepang dengan alasan terkait masalah keamanan makanan. Fukushima menjadi salah satunya. 

Hong Kong juga berencana untuk melakukan beberapa pembatasan makanan laut dari daerah berisiko tinggi setelah pelepasan limbah Fukushima tersebut dimulai

Korea Utara juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk mencegah Jepang melepaskan air limbah yang telah diolah tersebut

Anggota masyarakat dan beberapa anggota parlemen oposisi di Korea Selatan juga telah mengadakan demonstrasi untuk menentang rencana Jepang tersebut.

Tak hanya itu, persetujuan dari PBB juga tidak banyak membantu untuk menenangkan para nelayan dan penduduk yang masih terkena dampak bencana 2011. 

Kepala IAEA juga berpendapat bahwa rencana Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang telah diolah sangat logis. 

Sebelumnya, Kepala IAEA mengatakan bahwa bahwa rencana Jepang untuk melepaskan air radioaktif yang telah diolah dari PLTN Fukushima sangat logis. Pernyataan ini perhatian besar negara-negara di kawasan.

Grossi juga mengatakan bahwa ia memahami adanya kekhawatiran atas rencana tersebut, namun ia menambahkan bahwa sebuah tinjauan dari IAEA yang dirilis minggu lalu menemukan bahwa hal tersebut sesuai dengan standar keamanan internasional jika dijalankan sesuai rencana.

Grossi bertemu dengan anggota Partai Demokratik Korea Selatan yang beroposisi pada hari Minggu yang menyatakan keprihatinan publik yang kuat atas rencana Jepang dan mengkritik temuan IAEA.

"Masalah yang dihadapi saat ini telah menarik banyak perhatian, dan ini sangat logis karena tindakan dan cara Jepang akan menangani hal ini... memiliki implikasi yang penting," kata Grossi seperti dilansir Reuters, Senin (10/7).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper