Bisnis.com, JAKARTA - Korea Selatan menyetujui rencana Jepang melepas limbah nuklir reaktor PLTN Fukushima pada musim panas mendatang.
Korsel disebut telah menyetujui karena Jepang sudah memastikan limbah tersebut tidak berbahaya dan bisa dilepas ke laut.
"Berdasarkan tinjauan rencana pengolahan air terkontaminasi yang disampaikan oleh Jepang, kami telah memastikan bahwa konsentrasi bahan radioaktif memenuhi standar untuk pelepasan ke laut," kata menteri Korea Selatan di Kantor Koordinasi Kebijakan Pemerintah, Bang Moon-kyu, dalam pengarahan di Seoul.
“Dengan demikian rencana tersebut memenuhi standar internasional termasuk IAEA,” ujarnya.
Bang mengatakan penilaian Korea Selatan oleh dua badan pengawas nuklirnya didasarkan pada tinjauan independen terhadap rencana Jepang, kunjungan ke lokasi oleh para ahlinya, dan tinjauan laporan oleh Administrasi Energi Atom Internasional PBB, yang mengatakan bahwa air akan memiliki radiologi yang dapat ditoleransi terhadap manusia dan lingkungan.
Bang mengatakan Korea Selatan menghormati temuan IAEA, berdasarkan satuan tugas ahli dari 11 negara termasuk Korea Selatan, China dan Amerika Serikat.
Baca Juga
Rencana untuk membuang air olahan dari pabrik Fukushima juga diharapkan "tidak berdampak berarti pada wilayah laut kita," kata Bang.
Pemerintah Korea Selatan telah bersikap tegas terhadap proposal pelepasan Jepang, karena mencoba untuk meningkatkan hubungan dengan Tokyo meskipun rencana tersebut menimbulkan kemarahan dan kekhawatiran di kalangan warga Korea Selatan.
Pemimpin Oposisi Partai Demokrat Lee Jae-myung mengatakan pemerintah harus menentang rencana tersebut dan membawa kasus tersebut ke Pengadilan Internasional untuk Hukum Laut.
China sebelumnya pada hari Jumat (7/7/2023) mengatakan akan melarang impor makanan dari 10 prefektur Jepang atas rencana Tokyo untuk melepaskan air limbah nuklir yang diolah ke laut.