Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bersama 10 menteri luar negeri di Asean memperingati Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia ke-75 dalam Asean Ministerial Meeting (AMM) 2023 di Jakarta, pada Selasa (11/7/2023).
Dia menyatakan bahwa perlu memanfaatkan momentum tersebut untuk berkomitmen kembali pada nilai-nilai yang tercantum dalam deklarasi itu.
"Perbedaan yang ada tidak boleh menjadi alasan bagi kita untuk mengabaikan isu-isu hak asasi manusia yang mendesak di wilayah kita masing-masing," kata Retno selama pertemuan Komisi Antar Pemerintah Asean untuk Hak Asasi Manusia (AICHR), di Hotel Shangri-La, Jakarta, pada Selasa (11/7/2023).
Menurutnya, meski terdapat kompleksitas di lapangan, Asean tidak boleh goyah dan harus terus memupuk kerja sama berdasarkan itikad baik dan kesediaan untuk belajar dari satu sama lain.
Retno menekankan bahwa Asean harus fokus pada dua hal, yaitu memupuk kebiasaan berdialog, dan memproyeksikan nilai-nilai Asean secara global.
Dia menyatakan meski terdapat perbedaan, Asean harus menggunakan dialog untuk memastikan kemajuan yang berkelanjutan di bidang HAM.
Baca Juga
"Dialog HAM Asean merupakan bukti kedewasaan Asean untuk terlibat dalam dialog yang jujur dan terbuka tanpa menyebut nama dan mempermalukan, dan oleh karena itu penting untuk dilaksanakan secara teratur," ujarnya.
Menurutnya, krisis dan persaingan yang besar memperparah tantangan hak asasi manusia di tingkat global. Dia menekankan bahwa Asean harus memberikan contoh dan memproyeksikan nilai-nilainya secara global.
"Asean juga harus bersatu dalam menolak politisasi dan standar ganda sembari membuktikan kemampuan kita untuk mengatasi masalah di dalam negeri kita sendiri. Dalam hal ini, sangat penting bagi AICHR untuk terus berevolusi dan berkembang," tambahnya.