Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud: 698 Tersangka TPPO Ditangkap

Menko Polhukam Mahfud MD menyebut sebanyak 698 orang tersangka TPPO ditangkap.
Korban perdagangan orang dihadirkan saat rilis pengungkapan tindak pidana perdagangan orang di Jakarta, Selasa (9/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat
Korban perdagangan orang dihadirkan saat rilis pengungkapan tindak pidana perdagangan orang di Jakarta, Selasa (9/4/2019)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Satgas TPPO menangkap 698 tersangka kasus perdagangan orang hingga awal Juli 2023. 

Hal ini diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dalam konferensi pers penanganan kasus TPPO, Selasa (4/7/2023). 

Mahfud menyebut penetapan ratusan tersangka merupakan tindak lanjut dari 605 laporan polisi yang diterima oleh Satgas TPPO. 

“Sebulan terakhir ini sudah sangat produktif. Polri juga sudah menerbitkan 605 laporan polisi, jadi kalau jenis kejahatannya ada online scam, perjudian, prostitusi, pekerja kasar di kapal, PRT yang tidak digaji tapi tidak boleh pulang,” katanya di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (4/7/2023). 

Setelah melakukan restrukturisasi pada akhir Mei lalu, Satgas TPPO diketahui telah menyelamatkan 1.943 korban perdangan orang. 

Ribuan korban yang berhasil diselamatkan itu terdiri dari 65,5 persen pekerja migran, 26,5 persen pekerja seks komersial, 6,6 persen korban eksploitasi anak, serta 1,4 persen lainnya merupakan WNI yang bekerja sebagai anak buah kapal (ABK). 

Di sisi lain, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyebut bahwa TPPO menjadi salah satu tindak kejahatan besar di Indonesia. Sebab, dari lebih dari 9 juta pekerja migran Indonesia, hanya sekitar 4,5 jutanya saja yang dikirimkan secara legal. 

Pekerja yang diberangkatkan secara ilegal itu, ujarnya, berpotensi besar menjadi korban perdagangan manusia. 

“Sebenarnya angka [korban] itu jutaan tapi tidak dilaporkan kepada Menteri Koordinator Bidang Pembangunan dan Kebudayaan (Menko PMK) tapi baru ditemukan oleh BP2MI atau kapolri,” jelas Mahfud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper