Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

45 Gempa Susulan Terjadi Usai Gempa Magnitudo 6,4 Guncang DIY

BMKG mencatat sebanyak 45 gempa susulan terjadi usai gempa dengan magnitudo 6,4 menggucang DI Yogyakarta
Warga menunjukkan rumah yang rusak pascagempa di Pacarejo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (1/7/2023). Menurut data BPBD DIY dampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,4 yang berpusat 86 kilometer barat daya Kabupaten Bantul terdapat di 19 titik yang tersebar di Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Warga menunjukkan rumah yang rusak pascagempa di Pacarejo, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (1/7/2023). Menurut data BPBD DIY dampak gempa bumi berkekuatan Magnitudo 6,4 yang berpusat 86 kilometer barat daya Kabupaten Bantul terdapat di 19 titik yang tersebar di Kabupaten Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat sebanyak 45 kali gempa susulan usai gempa bumi dengan magnitudo 6,4 mengguncang Samudera Hindia selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (30/6) pukul 19.57.43 WIB.

Pengamatan tersebut dilakukan oleh Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta hingga Sabtu pagi (1/7/20230. 

"Sampai pukul 10.15 WIB itu sudah 45 kali gempa susulan, dengan rata-rata magnitudo 2,5 sampai tertinggi 4,2," kata staf Bagian Observasi Staklim BMKG Yogyakarta Zamroni dikutip dari Antara, 

Pihaknya tidak bisa memastikan sampai kapan gempa susulan usai gempa tektonik yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 6,0 yang episenternya terletak di koordinat 8,63 LS, 110,08 BT atau berlokasi di laut pada jarak 81 kilometer arah selatan Kota Wates, DIY, pada kedalaman 67 kilometer.

"Kalau sampai kapan kita terus memonitoring, tapi kita belum memastikan sampai kapan berakhir, yang jelas dari gempa susulan yang terjadi semakin ke sini artinya semakin berkurang," katanya.

Menurutnya, gempa susulan tersebut terjadi di lokasi gempa yang sama, namun dengan magnitudo yang lebih kecil.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi tersebut merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi tersebut memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

"Gempa tadi malam itu gempa tektonik di zona subduksi di selatan Jawa, iya itu memang daerah potensi gempa tektonik, di selatan Jawa akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia," katanya.

Sejauh ini, kata dia, pemerintah daerah (pemda) sudah cukup baik dalam melakukan penanganan dampak gempa bumi.Bahkan BPBD Bantul sudah sigap, sudah koordinasi dengan BMKG dan stakeholder yang lain dalam tindak lanjut bencana tersebut.

"Kemudian untuk masyarakat diimbau agar tetap tenang. Jika misalnya ada kerusakan di daerahnya bisa lapor ke perangkat Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) atau ke BPBD Bantul," imbuhnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper