Bisnis.com, JAKARTA - Pendiri kelompok Wagner Yevgeny Prigozhin, Minggu (18/6/2023), seperti dikutip oleh kantor persnya mengatakan sebanyak 32.000 mantan tahanan telah kembali ke rumah setelah kontrak mereka dengan kelompok tentara bayaran itu habis.
Menurut Prigozhin para tentara ini masa kontrak dengan Wagner habis, namun sempat dihukum karena telah melakukan 83 kejahatan setelah mereka kembali ke Rusia.
Dia mengklaim bahwa tingkat kejahatan masih terbilang rendah jika dibandingkan dengan mantan narapidana lainnya.
Sementara itu Mykhailo Podolyak, penasihat kepala Kantor Kepresidenan Andriy Yermak, pada bulan Januari lalu mengatakan bahwa hampir 80% tahanan Rusia yang direkrut oleh Wagner telah terbunuh, terluka, atau ditangkap oleh Ukraina.
Pada bulan Mei, Prigozhin mengatakan bahwa sekitar 10.000 tahanan, atau seperlima dari jumlah total tahanan yang direkrut oleh Wagner, telah tewas di medan perang di Ukraina.
Pada tahun 2022, otoritas Rusia mengizinkan Wagner merekrut tahanan di penjara Rusia. Di bawah prosedur ini, mereka diampuni dengan imbalan dinas militer.
Baca Juga
Pada bulan Januari, Prigozhin mengumumkan bahwa kelompok tentara bayaran telah berhenti merekrut tahanan. Saat ini, Kementerian Pertahanan merekrut narapidana dari penjara Rusia, bukan Wagner.
Menurut sumber Middle East Eye, gaji yang biasa diterima Grup Wagner adalah 3.000 dolar AS (sekitar Rp45 juta) hingga 5.000 dolar AS (sekitar Rp75 juta) dalam sebulan.
Disebutkan gaji yang diterima Grup Wagner dalam operasi di Ukrania lebih besar daripada operasi biasa.
Dalam perang di Ukrania, rata-rata pasukan Grup Wagner memperoleh haji 10.000 dolar AS (sekitar Rp151 juta) meningkat sekitar 100 persen di banding operasi biasa.