Bisnis.com, JAKARTA – Serangan rudal Rusia diklaim menghantam salah satu pusat pengambilan keputusan penting militer Ukraina. Tidak dijelaskan dimana insiden tersebut terjadi, namun belakangan ini tersiar kabar bahwa kepala intelijen Ukraina kritis akibat serangan rudal Rusia.
Catatan Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa serangan terjadi pada 16 Juni lalu. Serangan dilakukan dengan menggunakan senjata presisi jarak jauh.
“Target serangan telah tercapai. Objek target dipukul,“ tulis laporan resmi Rusia, dikutip Minggu (18/6/2023).
Adapun Rusia terus menghandapi serangan balik Ukraina. Pada siang hari, angkatan bersenjata Ukraina terus berupaya melakukan operasi ofensif ke arah Donetsk Selatan, Zaporozhye, dan Donetsk.
Di area Vremevsky, Rusia menangkis tiga serangan Ukraina di area pemukiman Novodonetskoye dari Donetsk dan Levadnoe dari wilayah Zaporozhye dalam sehari. “Hingga 30 prajurit Ukraina, dua tank dan dua kendaraan tempur infanteri dihancurkan.“
Sementara itu, di arah Zaporozhye, pasukan Rusia menangkis 3 serangan di wilayah pemukiman Zherebyanka, Tokmachka dan Mirnoye di wilayah Zaporozhye.
Baca Juga
Aksi pasukan Rusia itu mengakibatkan 5 kendaraan tempur lapis baja yang maju di area pemukiman Stepovoe, wilayah Zaporozhye hancur.
’’Total kerugian Angkatan Bersenjata Ukraina di wilayah ini per hari berjumlah lebih dari 235 personel militer Ukraina, empat tank, dua kendaraan tempur infanteri, 14 kendaraan tempur lapis baja, sistem artileri M777 buatan AS, serta D -20 howitzer.“
Adapun di arah Donetsk, aksi aktif unit kelompok pasukan "Selatan" pada siang hari berhasil menghalau 7 serangan Ukraina di wilayah pemukiman Belogorovka, Verkhnekamenka dari Republik Rakyat Lugansk, Novokalinovo, Pervomaiskoye dan Maryinka dari Donetsk.
Selama pertempuran di arah ini, hingga 340 prajurit Ukraina , sebuah kendaraan tempur infanteri, dua kendaraan tempur lapis baja, lima kendaraan, dan dua howitzer D-30 hancur.