Bisnis.com, JAKARTA - Rusia mengklaim berhasil menggagalkan serangan besar Ukraina di wilayah Donetsk.
Rudal pencegat Rusia itu disebut telah menewaskan 250 tentara Ukraina dan menghancurkan tank dan kendaraan lapis baja.
Kementerian Pertahanan Rusia di saluran Telegram menyampaikan bahwa musuh telah melancarkan serangan besar-besaran di 5 sektor.
“Pada pagi hari 4 Juni, musuh melancarkan serangan besar-besaran di 5 sektor depan ke arah Donetsk Selatan,” katanya, seperti dilansir dari Aljazeera, pada Senin (5/6/2023).
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan Moskow memfokuskan upaya militernya pada pendudukan penuh di wilayah Luhansk dan Donetsk, pada Minggu (4/6/2023).
Donetsk adalah salah satu dari 4 wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia bersama dengan Luhansk, Zaporizhia, dan Kherson pada September tahun lalu.
Baca Juga
“Pada siang hari, penjajah melakukan 23 serangan, tetapi semuanya berhasil dipukul mundur oleh unit-unit pasukan pertahanan,” lanjutnya.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan Ukraina telah melancarkan serangan menggunakan 6 batalion mekanik dan 2 tank.
"Tujuan musuh adalah untuk menerobos pertahanan kami di sektor paling rentan, menurut pendapatnya, di depan. Musuh tidak mencapai tugasnya, tidak berhasil," kata kementerian pertahanan itu.
Ukraina telah mempersiapkan serangan balasan untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Rusia sejak memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, serta Semenanjung Krimea yang direbutnya pada 2014.
Namun, itu juga sebagai sinyal serangan awal dan terbatas untuk melemahkan pasukan dan fasilitas militer Rusia, atau serangan simultan skala besar di seluruh garis depan 1.100 kilometer (684 mil).
Rusia mengatakan pasukannya telah membunuh 250 tentara Ukraina dan juga menghancurkan 16 tank, 3 kendaraan tempur infanteri dan 21 kendaraan tempur lapis baja.
Ukraina dalam beberapa pekan terakhir berusaha melemahkan posisi Rusia. Seorang pejabat senior mengatakan operasi pendahuluan seperti menghancurkan jalur pasokan atau meledakkan depot sudah dimulai, pada akhir bulan lalu.
Serangan pesawat tak berawak (drone) membuat fasilitas energi terbakar di wilayah Belgorod Rusia pada dini hari, Senin (5/6/2023).
Gubernur regional Vyacheslav Gladkov melaporkan lebih banyak serangan oleh Korps Sukarelawan Rusia yang pro-Ukraina, anti-Kremlin dan kelompok bersenjata Legiun Kebebasan Rusia.
Para pejuang mengatakan mereka juga telah menawan pasukan Rusia dan akan menyerahkannya ke Ukraina.