Bisnis.com, JAKARTA - Milisi anti-Kremlin Rusia mengatakan pihaknya berencana untuk menyerahkan tentara Rusia yang berhasil ditangkap kepada pihak berwenang Ukraina dalam sebuah video yang diterbitkan di Telegram pada 4 Juni.
Milisi pro-Ukraina yang sebagian besar terdiri dari warga negara Rusia, Korps Sukarelawan Rusia, mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru di Oblast Belgorod, di mana diduga menangkap tentara Rusia.
Sebelumnya pada hari itu, sebuah video yang diterbitkan di Telegram oleh Korps Sukarelawan Rusia ditujukan kepada Gubernur Oblast Belgorod Rusia Vyacheslav Gladkov, mengatakan kelompok itu bersedia memberinya tentara Rusia.
"Sebagai isyarat niat baik, sebagai imbalan kesempatan untuk berbicara dengannya untuk membahas situasi saat ini di kawasan dan masa depan Rusia," kata pesan di Telegram.
Dalam video terbaru, seorang komandan Korps Sukarelawan Rusia mengatakan bahwa Gladkov tidak muncul di tempat pertemuan di Novaya Tavolzhanka, mendorong keputusan kelompok tersebut untuk menyerahkan tentara tersebut kepada otoritas Ukraina.
"Kami telah memutuskan nasib orang-orang ini. Mereka akan dipindahkan ke pihak Ukraina untuk prosedur pertukaran," kata sang komandan.
Pemerintah Ukraina membantah adanya hubungan dengan operasi kelompok tersebut di masa lalu.
Komandan Korps Relawan Rusia menambahkan bahwa pendiri kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Prigozhin, bersedia menyetujui persyaratan yang ditawarkan oleh milisi anti-Kremlin.
"Jika gubernur tidak mengendalikan situasi di wilayah tersebut dan tidak mengetahui berapa banyak tahanan yang kami miliki dari jajarannya, kami akan berkomunikasi dengan para pembuat keputusan di Moskow," kata sang komandan.
Prigozhin sebelumnya terlibat perseteruan publik dengan Kementerian Pertahanan Rusia. Pada 2 Juni, dia menuduh Kementerian Pertahanan Rusia menempatkan ranjau di sepanjang rute keluar Wagner dari Bakhmut.