Bisnis.com, JAKARTA - Pejabat Rusia mengatakan bahwa penembakan Ukraina telah menewaskan 5 orang di sebuah desa di wilayah Luhansk di Ukraina timur, pada Rabu (31/5/2023).
Adapun pasukan Rusia menguasai hampir semua wilayah Luhansk di Ukraina timur, sedangkan di hari yang sama, serangan pesawat tak berawak (drone) menyebabkan kebakaran di sebuah kilang minyak di Rusia selatan.
Pejabat Rusia itu mengatakan bahwa artileri Ukraina juga menghantam sebuah kota di Rusia yang berdekatan dengan perbatasan, merusak bangunan dan kendaraan serta melukai 4 orang, yang terjadi untuk ketiga kalinya dalam sepekan.
Sementara itu, sehari setelah Kremlin menuduh Kyiv mengirim drone untuk menyerang gedung-gedung di Moskow, pejabat Rusia di Luhansk mengatakan 5 orang tewas dan 19 terluka.
Hal itu terjadi ketika pasukan Ukraina menggunakan peluncur roket HIMARS buatan Amerika Serikat (AS) untuk menyerang sebuah peternakan di Desa Karpaty semalam.
Selain itu, Gubernur regional Vyacheslav Gladkov mengatakan melalui aplikasi pesan Telegram, artileri Ukraina juga menghantam kota Shebekino Rusia sekitar 7 km (4,5 mil) utara perbatasan dengan wilayah Kharkiv Ukraina.
Baca Juga
Dia mengatakan bahwa 2 orang dirawat di rumah sakit dan peluru menghancurkan jendela serta merusak atap gedung apartemen 8 lantai, 4 rumah, dan sekolah, seperti dilansir dari Reuters, pada Rabu (31/5/2023).
Gubernur wilayah Krasnodar selatan Rusia mengatakan sebuah pesawat tak berawak kemungkinan menjadi penyebab kebakaran yang terjadi di kilang minyak Afipsky.
Gubernur Veniamin Kondratyev di Telegram mengatakan bahwa api berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa. Kilang Afipsky tidak jauh dari pelabuhan Laut Hitam Novorossiisk, dekat kilang lain yang telah diserang beberapa kali pada bulan ini.
Meski begitu, tidak ada informasi langsung tentang pelaku yang meluncurkan drone, tetapi Moskow menuduh Kyiv meningkatkan serangan ke Rusia dalam beberapa pekan terakhir, sementara Rusia telah berulang kali menggempur kota-kota Ukraina dengan drone dan rudal.
Lebih lanjut, langit di atas Ukraina relatif tenang tanpa serangan udara besar yang dilaporkan setelah gelombang serangan selama 24 jam sebelumnya, pada Selasa (30/5/2023) malam.
Menurut pejabat Ukraina, serangan pesawat tak berawak Rusia menewaskan 1 orang dan melukai 4 orang lainnya di Kyiv, pada Selasa (30/5/2023).
Serangan di Rusia terjadi ketika Ukraina mempersiapkan serangan balasan dengan harapan mengusir pasukan Rusia keluar dari wilayah yang telah diduduki sejak invasi ke Ukraina pada Februari 2022.
Ukraina hampir tidak pernah secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Rusia atau di wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina.
