Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ragam Kontroversi Erdogan, Putra Penjaga Pantai yang Ingin "Kuasai" Bumi

Recep Tayyip Erdogan berhasil memenangkan putaran kedua Pemilu Turki 2023.
Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Devlet Bahceli, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP), mengunjungi Antakya di Provinsi Hatay, Turki 20 Februari 2023. Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS
Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Devlet Bahceli, pemimpin Partai Gerakan Nasionalis (MHP), mengunjungi Antakya di Provinsi Hatay, Turki 20 Februari 2023. Murat Cetinmuhurdar/Presidential Press Office/Handout via REUTERS

Bisnis.com, SOLO - Recep Tayyip Erdogan berhasil memenangkan putaran kedua Pemilu Turki 2023. Itu artinya, Erdogan akan memasuki periode ketiganya sebagai Presiden Turki.

Dalam pemilihan yang dilakukan, Erdogan berhasil ungguil tipis dari pesaingnya dengan meraup 52% suara. Sementara itu, Kemal Kilicdaroglu yang merupakan penantang hanya memperoleh 48% suara.

Meski beberapa kali mendapatkan pujian dari muslim di seluruh dunia karena keberpihakannya pada Suriah, akan tetapi 10 tahun masa pemerintahan Erdogan tak lepas dari kontroversi.

Bahkan, beberapa media Barat mengatakan jika Erdogan merupakan salah satu presiden dunia yang terbiasa dengan kontroversi. Hal tersebut tak lepas dari gaya kepemimpinanya yang meledak-ledak tanpa dugaan.

Terkadang, beberapa rival bahkan sekutu sekalipun kaget dengan manuver yang dilakukan oleh Erdogan.

Sejumlah kontroversi Erdogan

Hubungan dengan Israel

Lahir pada Februari 1954, Recep Tayyip Erdogan dibesarkan sebagai putra seorang penjaga pantai, di pantai Laut Hitam Turki.

Erdogan dibesarkan oleh keluarga muslim, ibu dan saudara perempuannya banyak yang mengenakan hijab. Hal tersebut membuat Erdogan sempat mencabut larangan menggunakan hijab di publik.

Ia juga mendapat protes keras dari oposisi politiknya setelah melarang penjualan alkohol secara umum, tanpa dibatasi usia.

Sementara di dunia internasional, Erdogan pernah terang-terangan melakukan pembangkangan terhadap serangan Israel ke Gaza.

Di hadapan Shimon Peres dan Sekretaris Jendera PBB Ban Ki-moon pada 2009 lalu, Erdogan memilih meninggalkan podium.

Aksi ini membuat pemimpin Turki tersebut menjadi bahan perbincangan seluruh dunia.

Diprotes masyarakatnya

Pada tahun 2013, rencana Erdogan mendapatkan prostes keras dari masyarakat Turki dan membuat sebagian besar dari mereka memutuskan turun ke jalan.

Saat itu, Erdogan ingin mengubah taman yang sangat dicintai di pusat Istanbul, tetapi juga sebagai tantangan terhadap pemerintahan yang lebih otoriter.

Protes Taman Gezi menandai titik balik dalam pemerintahannya. Bagi para pengkritiknya, dia bertindak lebih seperti seorang sultan dari Kesultanan Utsmaniyah daripada seorang demokrat.

Berselisih dengn cendekiawan Islam

Erdogan juga pernah berselisih dengan seorang cendekiawan Islam yang berbasis di AS bernama Fethullah Gulen.

Sebenarnya, Gulen dan Erdogan pernah bersekutu melawan sekularisme absolut, yang diberlakukan oleh pendiri negara modern Turki Mustafa Ataturk.

Kolaborasi keduanya berhasil mendesain ulang sistem pemerintahan Turki di mana agama akan dimasukan secara lebih aktif.

Akan tetapi, Gulen dalam hal ini membayangkan Turki sebagai negara yang mempromosikan nilai-nilai demokrasi. Ini berbeda dengan Erdogan yang ingin negara itu berada di bawah pemerintahan Islam,.

Dari sinilah kedua tokoh tersebut akhirnya saling berseteru dan membuat dampak yang signifikan terhadap masyarakat Turki.

Erdogan suka gonta-ganti Gubernur Bank Sentral

Naci Agbal harus terima dipecat Erdogan hanya dalam lima bulan setelah dirinya terpilih sebagai Gubernur Bank Sentral Turki.

Ia menjadi gubernur bank sentral ketiga yang digulingkan oleh Erdogan sejak pertengahan 2019.

Sebelum Agbal, Erdogan sudah mengganti empat gubernur bank sentral. Kebijakan itu diyakini melukai kredibilitas moneter Turki.

Erdogan ingin menguasai dunia..

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper