Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alasan Putin "Ikut Senang" Erdogan Menang Pemilu Turki

Presiden Rusia, Vladimir Putin, diyakini ikut senang kala mendengar Erdogan kembali menang dalam Pemilu Turki.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki dapat mempertimbangkan Finlandia untuk masuk keanggotaan NATO dibanding Swedia. /Bloomberg
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki dapat mempertimbangkan Finlandia untuk masuk keanggotaan NATO dibanding Swedia. /Bloomberg

Bisnis.com, SOLO - Presiden Rusia, Vladimir Putin, diyakini ikut senang kala mendengar Erdogan kembali menang dalam Pemilu Turki.

Seperti diketahui, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berhasil mengalahkan pesaingnya, Kemal Kilicdaroglu, ketua Partai Rakyat Republik (CHP) kiri-tengah.

Mengacu pada alasan ini, Erdogan akan tetap menjadi Presiden Turki untuk periode ketiga sejak menjabat pada tahun 2014

Pada pidato kemenangannya, Erdogan menyampaikan terima kasih kepada rakyat Turki yang masih memercayakan pemerintahan di tangannya.

"Saya berterima kasih kepada setiap anggota bangsa kita karena mempercayakan saya dengan tanggung jawab untuk mengatur negara ini sekali lagi selama lima tahun mendatang," lapor Associated Press.

Tapi yang menarik, Newsweek melaporkan jika kemenangan Erdohan dipandang sebagai kabar baik bagi Putin. Kenapa bisa demikian?

Jawabannya karena Turki dan Erdogan dipandang sebagai pihak yang relatif netral dalam konflik Rusia dan Ukraina.

Turki sering menjadi mediator antara Kyiv dan Moskow. Erdogan sendiri telah melewati garis tipis antara dukungan untuk Ukraina sambil juga mempertahankan hubungan diplomatik yang erat dengan Rusia.

Kedua negara terletak di sepanjang Laut Hitam, sehingga hubungan dengan Kremlin akan mempertahankan hubungan ekonomi yang kuat tetap menjadi prioritas kedua pemerintah.

Kemenangan Erdogan sepertinya menjamin kelanjutan dari status quo.

Namun, Erdogan juga mengutuk invasi Rusia ke Ukraina sebagai "tidak dapat diterima" sementara juga menyuarakan kritik terhadap tanggapan Barat terhadap perang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper