Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertahanan Ukraina menuding Rusia berencana mensimulasikan provokasi besar di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia, pabrik yang dikendalikan oleh pasukan pro-Moskow.
Hal ini dinilai sebagai upaya Rusia untuk menggagalkan serangan balasan yang telah lama direncanakan oleh Ukraina untuk merebut kembali wilayah mereka yang masih dikuasai oleh Moskow.
Seperti diketahui, pabrik yang terletak di selatan Ukraina ini merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
Zaporizhzhia juga sempat diguncang penembakan pada akhir tahun 2022.
Penembakan itu dikecam oleh PBB yang menyebut bahwa serangan semacam itu dapat menimbulkan bencana nuklir yang besar.
Sementara itu, Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia akan segera membombardir pembangkit listrik Zaporizhzhia dan mengumumkan risiko kebocoran radiasi.
Baca Juga
“Hal ini akan memaksa penyelidikan oleh otoritas internasional, di mana semua permusuhan akan dihentikan,” tulis Direktorat Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina dalam keterangannya dikutip dari Reuters, Sabtu (27/5/2023).
Kendati demikian, pernyataan yang diunggah oleh otoritas Ukraina di Telegram itu tidak sejalan dengan informasi yang disampaikan oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang berbasi di Wina.
Hingga saat ini, IAEA mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan terkait gangguan yang terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia.