Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Senator AS Khawatir Jika Ukraina Kalah, China Ambil Alih Taiwan

Jika AS gagal mendukung Ukraina melawan Rusia, dikhawatirkan hal tersebut akan menjadi sinyal bagi China untuk mengambil alih wilayah Taiwan. 
Seorang militer memegang bendera nasional Taiwan saat menghadiri upacara pengibaran bendera di Chiang Kai-shek Memorial Hall, di Taipei, Taiwan, 16 Maret 2018./Reuters
Seorang militer memegang bendera nasional Taiwan saat menghadiri upacara pengibaran bendera di Chiang Kai-shek Memorial Hall, di Taipei, Taiwan, 16 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA — Senator Amerika Serikat (AS) Lindsay Graham menyebut bahwa pemerintah AS akan mengalami kerugian besar jika Ukraina kalah dalam perang melawan Rusia. 

Menurutnya, jika AS gagal mendukung Ukraina dalam perang tersebut, maka hal tersebut akan menjadi sinyal bagi China untuk mengambil alih wilayah Taiwan

Seperti diketahui, Taiwan menjadi salah satu negera mitra penting bagi AS. Dalam sebuah pernyataan resmi, Taiwan bahkan disebut sebagai mitra kunci AS di kawasan Indo-Pasifik. 

Bagi AS, Taiwan telah menjadi mitra dagang, investasi, kesehatan, semikonduktor, pendidikan, teknologi informasi, dan perkembangan nilai-nilai demokrasi.

“Tidak ada kata mundur untuk membantu Ukraina karena jika kita gagal di sini, Taiwan akan pergi,” ujar Graham kepada wartawan dikutip dari Al Arabiya, Sabtu (27/5/202). 

Menurutnya, cara terbaik untuk melindungi tatanan dunia, termasuk Taiwan ialah dengan membuat Presiden Rusia Vladimir Putin kalah. 

Oleh karenanya, senator senior AS ini meminta agar Presiden AS Joe Biden dan jajarannya dapat segera mengirimkan bantuan militer baru bagi Ukraina, selain bantuan senjata militer senilai US$35 miliar. 

Graham menilai, AS perlu mengirimkan bantuan berupa jet tempur F-16 dan rudal jarak jauh agar Ukraina dapat memenangkan serangan balasannya. 

“AS terlalu lambat mengirimkan senjata yang penting bagi militer Ukraina. Pesan saya kepada pemerintahan Biden adalah anda perlu berbuat lebih banyak," kata Graham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper