Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan bahwa Aliansi Atlantik Utara atau NATO menggunakan krisis Ukraina sebagai dalih untuk membangun kelompoknya dan memperkuat militer di Eropa Timur dan Tengah. Dengan demikian, perluasan aliansi telah memasuki babak baru.
"NATO menggunakan krisis Ukraina sebagai dalih untuk membangun kelompoknya. Tahap lain dari perluasan aliansi telah diluncurkan," katanya, seperti dilansir dari TASS, pada Kamis (25/5/2023).
Adapun, Shoigu mengatakannya dalam pertemuan Dewan Menteri Pertahanan Organisasi Keamanan Kolektif (CSTO), pada Kamis (25/5/2023).
Selain itu, dia menyatakan bahwa kini infrastruktur militer sedang dimodernisasi di Eropa Timur dan Tengah, senjata dan latihan gabungan juga ditingkatkan.
"Infrastruktur militer sedang dimodernisasi di Eropa Timur dan Tengah, senjata serang dikerahkan, dan skala serta intensitas gabungan latihan meningkat," lanjutnya.
Dia mencatat bahwa latihan terbesar adalah Defender Europe 2023, yang akan melibatkan negara-negara di luar blok tersebut, pada tahun ini.
Baca Juga
Shoigu mengatakan bahwa aspek lain yang mengkhawatirkan yaitu serangan yang berkembang dan misi nuklir bersama oleh negara-negara NATO di Eropa Timur.
Adapun misi itu dilakukan untuk mempraktikkan penggunaan sistem pengiriman senjata nuklir, serta peningkatan komponen sistem pertahanan rudal global AS.
"Pasokan amunisi uranium habis ke Ukraina dan upaya provokasi serta serangan terhadap fasilitas strategis Rusia juga ada di sini," tambahnya.