Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin buka suara terkait dengan sejumlah kader Nahdlatul Ulama (NU) yang diyakininya cocok sebagai calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Dia membenarkan beberapa tokoh telah melakukan sowan kepada mantan Rais' Aam NU tersebut, mulai dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Ketum PKB) Muhaimin Iskandar, hingga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD.
“Semua nama itu sudah silaturahim dengan saya, jadi ya semua tentu silakan dipilih [sebagai cawapres] begitu kan,” katanya di Istana Wapres, Rabu (24/5/2023).
Lebih lanjut, orang nomor dua di Indonesia itu pun menegaskan dirinya mempercayai kader-kader tersebut, mengingat dirinya tidak akan melanjutkan kiprah politiknya di pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Wapres Ke-13 itu pun mengungkap alasannya tidak ikut kontestasi Pilpres 2024, karena umurnya yang sudah tua.
“Kalau saya kan sudah tua saya sudah bilang umur saya sudah masuk 81, jadi masih banyak yang muda-muda. Jadi, yang muda muda saja lah,” pungkas Ma’ruf.
Baca Juga
Sebelumnya, di sela acara Asian Media Summit di Nusa Dua, Selasa (23/5/2023). Wapres asal Tangerang itu disinggung soal siapa sosok kader NU yang ideal sebagai cawapres, dimana dirinya enggan menyebut nama. Menurutnya banyak kader NU yang bisa dipilih sebagai cawapres di Pemilu 2024.
"Saya kira kader NU yang bisa dipilih banyak, karena itu saya persilahkan untuk dipilih saja. Saya tidak menyodorkan satu dua, tapi saya persilahkan mana yang merasa cocok, merasa layak dari tokoh-tokoh yang ada. Insya Allah mereka semua baik dan bisa," tuturnya kepada media di sela acara Asian Media Summit di Nusa Dua, Selasa (23/5/2023).
Untuk kriteria cawapres, Ma'ruf menyebut yang terpenting kader NU yang baik dan siap mengemban amanah sebagai pejabat tinggi negara. Ma'ruf juga menyebut akan mendukung siapapun kader NU terpilih sebagai wapres.
Sebagaimana diketahui, tiga calon presiden Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan memperebutkan kader NU sebagai Cawapres. Prabowo misalnya telah menggandeng PKB yang merupakan partai dengan basis NU dalam Koalisi Indonesia Raya (KIR), Ketum PKB Muhaimin Iskandar disebut sebagai calon kuat cawapres Prabowo.
Prabowo yang sedang menjabat sebagai Menteri Pertahanan ini juga aktif turun ke pesantren - pesantren NU terutama di kawasan Jawa Timur yang menjadi basis utama NU.
Selain itu, Anies Baswedan juga disebut sedang mendekati Khofifah Indar Parawangsa yang merupakan ketua umum Muslimat NU dan juga Gubernur Jawa Timur. Selain dua nama tersebut, ada nama Menkopolhukam Mahfud MD yang juga kader NU masuk dalam radar Cawapres.
Capres PDIP, Ganjar Pranowo juga disebut menjajaki Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga tokoh NU sebaga Cawapresnya. Hingga saat ini belum ada deklarasi resmi dari partai-partai pengusung soal kandidat cawapres.
Sedangkan, Partai Amanat Nasional (PAN) menyorongkan Ketua Panitia Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir sebagai calon wakil presiden kepada calon mitra koalisinya.
Masa NU yang disebut mencapai 95 juta orang menjadi daya tarik di setiap Pemilu. Para calon Presiden dan partai politik selalu berebut masa NU dengan menggandeng tokoh utama NU sebagai kandidat maupun tim sukses.