Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Joe Biden berencana untuk mengumumkan bantuan militer senilai 375 juta dolar AS ke Ukraina setelah bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di KTT Kelompok Tujuh (G7) di Jepang akhir pekan ini.
Paket tersebut akan mencakup lebih banyak peluru artileri, kendaraan lapis baja, dan senjata anti-tank, kata para pejabat yang berbicara tanpa menyebut nama.
Berita itu mengikuti laporan bahwa AS akan mengizinkan transfer jet tempur F-16 Amerika ke Ukraina dan akan mendukung upaya koalisi internasional untuk melatih pilot Ukraina untuk mengoperasikan pesawat.
Dalam peran pertempuran udara, kemampuan manuver dan radius tempur F-16 (jarak yang dapat diterbangkannya untuk memasuki pertempuran udara, bertahan, bertempur, dan kembali) melebihi semua potensi ancaman pesawat tempur.
Jet tempur ini dapat menemukan target di semua kondisi cuaca dan mendeteksi pesawat terbang rendah di gangguan radar.
Dalam peran udara-ke-permukaan, F-16 dapat terbang lebih dari 500 mil (860 kilometer), mengirimkan senjatanya dengan akurasi tinggi, mempertahankan diri dari pesawat musuh, dan kembali ke titik awalnya.
Kemampuan segala cuaca memungkinkannya mengirimkan persenjataan secara akurat selama kondisi pengeboman non-visual.
Sementara langkah Biden itu sangat berbeda dengan sikap pemerintahan Biden yang tidak akan memberikan jet kepada Ukraina.
Setelah tur Eropa dan perjalanan ke Arab Saudi, Zelensky bergabung dengan para pemimpin G7 di Hiroshima, Jepang untuk terus menggalang dukungan bagi perjuangan Ukraina melawan Rusia dan serangan balasan yang diharapkan negara tersebut. `