Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Ukraina, G7 Segera Jatuhkan Sejumlah Sanksi untuk "Lumpuhkan" Kekuatan Rusia

G7 memiliki cara untuk melumpuhkan Rusia dalam perang melawan Ukraina. Kelompok ini akan memutuskan sejumlah sanksi.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin mengambil bagian dalam upacara peletakan karangan bunga bersama para pemimpin G7 lainnya di Cenotaph untuk Korban Bom Atom di Peace Memorial Park sebagai bagian dari KTT G7 di Hiroshima, Jepang barat 19 Mei 2023. Kementerian Luar Negeri Jepang/HANDOUT via REUTERS PERHATIAN EDITOR - GAMBAR INI DISEDIAKAN OLEH PIHAK KETIGA. KREDIT WAJIB.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin mengambil bagian dalam upacara peletakan karangan bunga bersama para pemimpin G7 lainnya di Cenotaph untuk Korban Bom Atom di Peace Memorial Park sebagai bagian dari KTT G7 di Hiroshima, Jepang barat 19 Mei 2023. Kementerian Luar Negeri Jepang/HANDOUT via REUTERS PERHATIAN EDITOR - GAMBAR INI DISEDIAKAN OLEH PIHAK KETIGA. KREDIT WAJIB.

Bisnis.com, JAKARTA - Kelompok negara G7 memiliki cara untuk "melumpuhkan" kekuatan Rusia saat perang dengan Ukrkaina. Kelompok negara ini akan memutuskan membatasi akses Rusia terhadap sistem keuangan global pada pertemuan puncak di Hiroshima, Jepang. 

Keputusan itu juga mencakup mengurangi ketergantungan pada sumber energi Rusia, membekukan asetnya di Barat, dan mengambil sejumlah tindakan lain terhadap Moskow sehubungan dengan operasi militer khususnya di Ukraina. 

Seorang pejabat senior pemerintah AS menyampaikan informasi tersebut dalam telepon sehubungan dengan partisipasi Presiden AS Joe Biden dalam pertemuan G7 tersebut. 

Menurut pejabat itu, G7 bermaksud memblokir aset Rusia yang sebelumnya dibekukan sampai Moskow mengakhiri operasi militer khususnyak, seperti dilansir dari TASS, pada Jumat (19/5/2023). 

“Anda akan melihat. Pertama, beberapa upaya signifikan untuk mengganggu kemampuan Rusiamendapatkan input untuk perangnya (operasi militer khusus. Kedua, Anda akan melihat upaya untuk menutup celah penghindaran. Ketiga, Anda akan melihat langkah lebih lanjut untuk mengurangi ketergantungan pada energi Rusia. Keempat, Anda akan melihat upaya berkelanjutan untuk menekan akses Rusia ke sistem keuangan internasional. Kelima, Anda akan melihat komitmen berkelanjutan untuk menjaga agar aset kedaulatan Rusia tidak dapat bergerak hingga akhir perang," katanya. 

Pejabat itu menekankan bahwa keputusan itu akan menjadi tindakan untuk mendukung prinsip yang mengacu ke Ukraina. 

"Di sana akan menjadi tindakan untuk mendukung prinsip-prinsip yang akan diartikulasikan dalam pernyataan Ukraina," lanjutnya. 

Menurut pejabat itu, sekitar 300 sanksi baru terhadap individu, entitas, kapal, dan pesawat yang telah direncanakan akan diumumkan. 

"Ini akan mengejar pengelakan, mengejar fasilitator keuangan, serta energi masa depan dan kemampuan ekstraktif Rusia dan aktor lain yang membantu mendukung perang. Ini akan mencakup penunjukan di seluruh Eropa, Timur Tengah, dan Asia," tambahnya. 

Selanjutnya, akan memperluas otoritas sanksi terhadap sektor ekonomi Rusia yang menjadi kunci industri militer di negaranya.

"Kami akan juga memperluas otoritas sanksi kami ke sektor tambahan ekonomi Rusia yang menjadi kunci kompleks industri militernya dan memberlakukan larangan baru untuk mencegah Rusia mendapat manfaat dari layanan kami," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper