Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hongaria Blokir Bantuan Militer Senilai Rp8 T untuk Ukraina dari Fasilitas Perdamaian Eropa

Hongaria memblokir alokasi bantuan militer baru senilai 500 juta euro atau Rp8 triliun ke Ukraina dari Fasilitas Perdamaian Eropa.
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto berpidato di Sesi ke-76 Majelis Umum PBB di Dewan Keamanan PBB, di New York, AS, 23 September 2021. Mary Altaffer/Pool via REUTERS
Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto berpidato di Sesi ke-76 Majelis Umum PBB di Dewan Keamanan PBB, di New York, AS, 23 September 2021. Mary Altaffer/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Hongaria mengonfirmasi bahwa Budapest memblokir alokasi bantuan militer baru senilai 500 juta euro atau Rp8 triliun ke Ukraina dari Fasilitas Perdamaian Eropa (EPF).

Kantor berita ANSA melaporkan dengan mengutip sumbernya di Brussel bahwa Hongaria telah memblokir bantuan militer ke Kyiv, pada Senin (15/5/2023).

Layanan pers Kementerian Luar Negeri Hongaria menyampaikan pernyataan Menteri Luar Negeri Peter Szijjarto yang menjelaskan bahwa Hongaria akan sangat sulit melanjutkan pembicaraan tentang bantuan keuangan dan ekonomi lebih lanjut.

"Menteri luar negeri (Peter Szijjarto) memperjelas pada hari Jumat di Stockholm, akan sangat sulit bagi Hongaria untuk melanjutkan pembicaraan tentang bantuan keuangan dan ekonomi lebih lanjut dan pengorbanan yang diperlukan untuk itu sampai Ukraina mengecualikan bank terbesar Hongaria (OPT Bank) dari daftar sponsor perang internasional," katanya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (17/5/2023).

Hongaria menuntut agar dana tersebut memainkan peran global pada masa depan daripada digunakan semata-mata untuk mempersenjatai Ukraina.

Adapun hingga kini, Uni Eropa telah mengalokasikan 5,6 miliar euro atau Rp90 triliun dari Fasilitas Perdamaian Eropa untuk mendanai pasokan senjata ke Ukraina sebagai bantuan perang.

Seperti diketahui, Komisi Eropa mempresentasikan rencana untuk militerisasi industri Uni Eropa yang mempertimbangkan peningkatan produksi artileri serta mortir dan roket, termasuk untuk sistem pertahanan udara, pada 3 Mei 2023.

Sebanyak 500 juta euro atau Rp8 triliun, di antaranya satu miliar euro yang disetujui oleh Dewan Eropa, akan dialokasikan untuk tujuan ini dari anggaran Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Hongaria Peter Szijjarto sebelumnya telah mengatakan bahwa negaranya mendukung rencana perdamaian China di Ukraina.

Pihaknya percaya hal itu dapat menjadi dasar untuk pembicaraan lebih lanjut mengenai penyelesaian konflik antara Rusia dan Ukraina.  Hal itu dia utarakan saat berbincang dengan timpalannya dari China Qin Gang di Beijing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper