Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban menyebut sejumlah negara besar akan turut mengatur perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Dia menegaskan bahwa Hongaria juga berkeinginan sama yakni mendorong Rusia dan Ukraina untuk memulai perundingan perdamaian.
Hal itu menjadi tujuan kunjungannya ke Kyiv Ukraina pada 2 Juli lalu, saat bertemu Presiden Volodymyr Zelensky.
"Hongaria menyadari tempat dan bobotnya, negara-negara besarlah yang akan menangani pembicaraan besar," katanya, kepada stasiun radio Kossuth, dilansir TASS, Minggu (7/7/2024).
Selain itu, dia juga sudah mengusulkan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk merealisasikan gencatan senjata jangka pendek di Ukraina ketika bertemu di Kremlin.
Orban mengatakan kepada kantor berita Swiss Die Weltwoche bahwa dia bertanya kepada Putin soal pendapatnya tentang peluang terjadinya gencatan senjata sementara sebelum memulai perundingan damai. Sayangnya, Putin pesimistis hal itu bisa terjadi.
Baca Juga
Sementara itu, dia juga sudah mengajukan usulan serupa saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Setali tiga uang, Zelensky juga menolak gagasan tersebut.
Menurut Orban, Putin menganggap bahwa Ukraina akan memanfaatkan momen gencatan senjata sementara untuk kembali mempersiapkan diri melawan Rusia.
"Saya katakan, Mari kita pertimbangkan. Lain kali, kita bisa melanjutkannya," ujar Orban.
Putin mengatakan bahwa Rusia tidak dapat menyetujui gencatan senjata karena Moskow tidak yakin Kyiv juga berkeinginan untuk melakukannya.
Menurut Putin, musuh tidak dapat dibiarkan memanfaatkan gencatan senjata untuk memperbaiki situasinya, mendapatkan lebih banyak senjata, menyusun kembali unit militernya dengan bantuan mobilisasi paksa, dan bersiap untuk melanjutkan konflik bersenjata.