Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti BRIN Ungkap Alasan Anies Tak Masuk Bursa Capres Versi Musra

Peneliti BRIN mengungkap alasan mengapa Anies Baswedan tidak masuk dalam bursa capres versi Musra.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyampaikan pidato di depan pendukungnya saat menghadiri acara halalbihalal Relawan Jokowi di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/5/2023). Halalbihalal relawan Presiden Joko Widodo tersebut untuk mendukung pemenangan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo menyampaikan pidato di depan pendukungnya saat menghadiri acara halalbihalal Relawan Jokowi di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (13/5/2023). Halalbihalal relawan Presiden Joko Widodo tersebut untuk mendukung pemenangan Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti mengungkap alasan mengapa Anies Baswedan tidak masuk ke dalam burs calon presiden (capres) versi Musra.

Menurut dia, sosok Anies memang telah lama berada di luar lingkaran politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tepatnya sejak pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Oleh karenanya, keputusan yang wajar jika pada akhirnya nama Anies tidak masuk dalam bursa capres versi Musyawarah Rakyat (Musra).

“Nama capres dan cawapres yang muncul dalam Musra adalah nama-nama yang tentunya berada dalam lingkaran politik Jokowi dan Anies sejak Pilkada 2017 bisa dikatakan berada di luar lingkar itu,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (17/5/2023).

Meski Anies menjadi salah satu capres dengan elektabilitas tinggi, namun keterpilihan dalam Musra memang tidak secara langsung mempresentasikan pilihan publik secara umum.

Sebab, capres dan cawapres yang masuk bursa Musra tentu sudah disisir dengan berbasis lingkaran kubu politik Jokowi.

Seperti diketahui, Presiden Jokowi menerima tiga capres dan cawapres dari hasil Musra di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).

Ketua Dewan Pengarah Andi Gani Nena Wea mengatakan bahwa dari sejumlah nama yang masuk survei di Musra, terkerucut menjadi tiga nama capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.

Sementara itu, tiga nama cawapres yang tersaring adalah Mahfud MD, Moeldoko, dan Arsyad Rasjid.

Usai menerima nama-nama tersebut, Jokowi mengaku masih memilah-milih nama bakal calon presiden (capres) yang akan didukungnya berdasarkan hasil musyawarah rakyat (musra) sejumlah organisasi relawan.

Mantan Wali Kota Solo ini juga akan memberikan waktu bagi partai politik (parpol) untuk menyelesaikan urusan pencalonan tokoh yang akan diusung sebagai presiden dan wakil presiden selanjutnya.

“Saya sudah mendengar [nama capres] tetapi belum saya buka. Belum saya buka. Jadi, saya terus terang memberikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres-cawapres, apabila sudah baru saya akan [memilih nama capres yang didukung],” ujarnya sembari memberikan gestur memilah-milih di agenda Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper