Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti mengungkap alasan mengapa Anies Baswedan tidak masuk ke dalam burs calon presiden (capres) versi Musra.
Menurut dia, sosok Anies memang telah lama berada di luar lingkaran politik Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tepatnya sejak pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.
Oleh karenanya, keputusan yang wajar jika pada akhirnya nama Anies tidak masuk dalam bursa capres versi Musyawarah Rakyat (Musra).
“Nama capres dan cawapres yang muncul dalam Musra adalah nama-nama yang tentunya berada dalam lingkaran politik Jokowi dan Anies sejak Pilkada 2017 bisa dikatakan berada di luar lingkar itu,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (17/5/2023).
Meski Anies menjadi salah satu capres dengan elektabilitas tinggi, namun keterpilihan dalam Musra memang tidak secara langsung mempresentasikan pilihan publik secara umum.
Sebab, capres dan cawapres yang masuk bursa Musra tentu sudah disisir dengan berbasis lingkaran kubu politik Jokowi.
Baca Juga
Seperti diketahui, Presiden Jokowi menerima tiga capres dan cawapres dari hasil Musra di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).
Ketua Dewan Pengarah Andi Gani Nena Wea mengatakan bahwa dari sejumlah nama yang masuk survei di Musra, terkerucut menjadi tiga nama capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto.
Sementara itu, tiga nama cawapres yang tersaring adalah Mahfud MD, Moeldoko, dan Arsyad Rasjid.
Usai menerima nama-nama tersebut, Jokowi mengaku masih memilah-milih nama bakal calon presiden (capres) yang akan didukungnya berdasarkan hasil musyawarah rakyat (musra) sejumlah organisasi relawan.
Mantan Wali Kota Solo ini juga akan memberikan waktu bagi partai politik (parpol) untuk menyelesaikan urusan pencalonan tokoh yang akan diusung sebagai presiden dan wakil presiden selanjutnya.
“Saya sudah mendengar [nama capres] tetapi belum saya buka. Belum saya buka. Jadi, saya terus terang memberikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres-cawapres, apabila sudah baru saya akan [memilih nama capres yang didukung],” ujarnya sembari memberikan gestur memilah-milih di agenda Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).