Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Respons Demokrat Soal Pidato Jokowi: Jangan-jangan Beliau Dukung Anies

Partai Demokrat merasa Jokowi diam-diam mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (capres) sebab kriteria pemimpin versi Jokowi sesuai dengan Anies.
Presiden Joko Widodo berbicara dalam KTT Asean 2023 di Komodo Ballroom, Meruorah Convention Center, Labuan Bajo, Rabu (11/5/2023). Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo berbicara dalam KTT Asean 2023 di Komodo Ballroom, Meruorah Convention Center, Labuan Bajo, Rabu (11/5/2023). Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrat merasa Presiden Joko Widodo (Jokowi) diam-diam mendukung Anies Baswedan maju sebagai calon presiden (capres). Pasalnya, kriteria pemimpin versi Jokowi sesuai dengan Anies.

Sebelumnya, saat menyampaikan pidato di acara puncak Musyawarah Rakyat (Musra), Jokowi mengungkapkan pemimpin negara harus berani dan dekat dengan rakyat.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra berpendapat, kriteria yang disampaikan Jokowi itu sangat cocok dengan capres usungan partainya yaitu Anies. Oleh sebab itu, dia curiga Jokowi ternyata mendukung Anies.

"Menilik dari kriteria yang diusulkan Pak Joko Widodo itu, kami malah kepikiran ini, memangnya sejak kapan Pak Joko Widodo mengendorse Mas Anies juga? Soalnya, kriteria itu Mas Anies banget," ujar Herzaky saat dihubungi, Senin (15/5/2023).

Dia mengapresiasi Jokowi turut menstimulus diskusi serta perbincangan mengenai kriteria ideal pemimpin di ruang publik. Menurutnya, itu baik untuk demokrasi Indonesia.

"Ini bagian dari masukan yang beliau sampaikan untuk menjadi salah satu pertimbangan publik. Jika ada yang merasa pas, silakan. Jika tidak, bebas-bebas saja menentukan kriteria lain," jelasnya.

Meski begitu, lanjutnya, preferensi kriteria pemimpin Jokowi tak harus jadi pegangan semua pihak. Herzaky mengklaim, Demokrat lebih memperhatikan masukan dari masyarakat.

Dia pun ingin agar Jokowi tetap netral jelang Pilpres 2024. Seorang presiden, menurutnya, tak boleh menyatakan dukungan ke salah satu capres.

"Kami sendiri lebih fokus pada apa yang menjadi aspirasi dan harapan rakyat. Bukan endorse-endorse dari Presiden. Presiden kami harapkan menjaga netralitasnya. Beliau baiknya fokus jaga dan pastikan Pemilu 2024 berjalan demokratis, tanpa intervensi, tanpa intimidasi, tanpa kecurangan," tutupnya.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan Pilpres 2024 merupakan momen penting bagi kelanjutan visi Indonesia menjadi Negara Maju karena menjadi momentum pemilihan presiden selanjutnya.

“Ini Negara besar dan rakyat Indonesia butuh pemimpin yang tepat butuh pemimpin yang baik, yang dekat dengan rakyat, yang paham hati rakyat, yang tahu kebutuhan rakyat, dan yang mau bekerja keras untuk rakyat. Itu dibutuhkan dan juga pemberani,” ujarnya saat memberikan sambutan di agenda Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper