Bisnis.com, JAKARTA - Partai Golongan Karya (Golkar) angkat bicara terkait masuknya nama Ketua Umum partai Airlangga Hartarto sebagai salah satu nama yang direkomendasikan dalam Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).
Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus mengatakan pihaknya mengapresiasi hasil rekomendasi dari survei Musra tersebut. Menurutnya, rekomendasi dari survei Musra akan berbeda dengan hasil kajian atau survei lembaga-lembaga lainnya.
Lodewijk mengatakan, pola survei Musra mengandalkan jaringan-jaringan yang komprehensif di tiap kabupaten/kota dan daerah di Indonesia . Hasil kajian dan masukan dari jaringan tersebut kemudian kembali disaring sehingga memunculkan hasil yang optimal.
"Tentunya kita sangat bersyukur dan mengapresiasi bahwa Ketua Umum Partai Golkar menjadi salah satu capres rekomendasi Musra yang direkomendasikan ke Pak Joko Widodo [Jokowi],“ kata Lodewijk saat ditemui di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Sementara itu, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia menjelaskan, Golkar telah siap menghadapi kontestasi Pemilu 2024 dengan menjunjung tinggi prinsip keadilan dan sportivitas. Partai berlogo pohon beringin ini juga menargetkan akan menjadi pemenang dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Kita punya target ingin kembali menang, nomor 1 untuk semua agenda baik Pilpres maupun Pileg [Pemilihan Legislatif]," Katanya dalam konferensi pers di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Baca Juga
Doli mengatakan Golkar memiliki target minimal untuk meraih sekitar 20 persen kursi DPR RI atau sekitar 116 kursi. Jumlah tersebut naik sekitar 5 persen dibandingkan perolehan kursi Golkar pada Pemilu 2019 lalu.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menerima tiga nama calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari hasil Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan, Minggu (14/5/2023).
Ketua Dewan Pengarah Andi Gani Nena Wea mengatakan bahwa dari sejumlah nama yang masuk survei di Musra, terkerucut menjadi tiga nama capres yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Airlangga Hartarto. Sementara itu, tiga nama cawapres yang tersaring adalah Mahfud MD, Moeldoko, dan Arsyad Rasjid.
Usai menerima nama-nama tersebut, Jokowi mengaku masih memilah-milih nama bakal calon presiden (capres) yang akan didukungnya berdasarkan hasil musyawarah rakyat (musra) sejumlah organisasi relawan.
Dia pun mengaku bahwa masih memberikan partai politik (parpol) waktu untuk menyelesaikan urusan pencalonan tokoh yang akan diusung sebagai presiden dan wakil presiden selanjutnya.
“Saya sudah mendengar [nama capres] tetapi belum saya buka. Belum saya buka. Jadi, saya terus terang memberikan waktu kepada partai atau gabungan partai untuk menyelesaikan urusan capres-cawapres, apabila sudah baru saya akan [memilih nama capres yang didukung],” ujarnya sembari memberikan gestur memilah-milih di agenda Musyawarah Rakyat (Musra) di Istora Senayan.