Bisnis.com, JAKARTA - Pengadilan Pakistan di Kota Lahore memberi jaminan kepada istri mantan Perdana Menteri Imran Khan dalam kasus korupsi hingga 23 Mei 2023.
Istri Khan, Bushra Bibi, ikut dituduh bersama dengan Khan dalam kasus tersebut, yang berkaitan dengan dugaan menerima bantuan keuangan dari pengembang tanah dalam pendirian Universitas Al Qadir.
Khan ditangkap oleh badan antikorupsi negara itu pekan lalu, memicu protes keras di seluruh negeri. Dia kemudian dibebaskan dan menerima jaminan dari pengadilan di Islamabad selama dua minggu.
"Kami telah meminta jaminan perlindungan untuk Bushra Bibi dalam Al Qadir Trust Case dan dua hakim LHC telah memberikan jaminan hingga 23 Mei," kata pengacara Bibi Intizar Hussain Panjutha kepada Reuters.
Pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menggelar aksi unjuk rasa di Ibu Kota Islamabad pada Rabu (10/5/2023). Adapun, Islamabad menjadi lokasi penangkapan Khan oleh Badan Anti Korupsi Pakistan saat dirinya menjalani persidangan permohonan jaminan terkait kasus korupsi.
Melansir dari Reuters, partai asal Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) menyebut bahwa aksi tersebut juga diikuti oleh pendukung Khan yang berasal dari Barat Laut Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Baca Juga
Sementara itu, PTI juga menyerukan agar pendukung mantan PM Pakistan ini untuk menutup akses jalan di seluruh negeri. Seruan ini pun menjadi penyebab dari meledaknya bentrokan antar pendukung Khan dan pihak kepolisian.
Seperti diketahui, penangkapan terhadap Khan terjadi sehari setelah militer memperingatkannya untuk tidak membuat tuduhan tak berdasar setelah kembali menuduh seorang perwira senior dan Perdana Menteri Pakistan saat ini Shehbaz Sharif atas tuduhan pembunuhan.
Khan diringkus oleh pasukan paramiliter saat dirinya tengah menghadiri persidangan permohonan jaminan terkait kasus korupsi yang dituduhkan padanya di Pengadilan Tinggi Islamabad.
Dalam sebuah rekaman yang beredar di media sosial, Khan ditangkap oleh lusinan pasukan paramiliter dengan perlengkapan antihuru-hara dan membawa mantan PM Pakistan ini ke dalam van hitam.
Adapun, kasus korupsi merpakan satu dari lebih dari 100 kasus yang dituduhkan kepada Khan sejak pemecatannya pada April 2022. Banyaknya kasus yang dihadapi Khan ini membuat dirinya dilarang untuk kembali memegang jabatan publik di Pakistan jika terbukti bersalah.