Bisnis.com, JAKARTA — Pendukung mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menggelar aksi unjuk rasa di Ibu Kota Islamabad pada Rabu (10/5/2023).
Adapun, Islamabad menjadi lokasi penangkapan Khan oleh Badan Anti Korupsi Pakistan saat dirinya menjalani persidangan permohonan jaminan terkait kasus korupsi.
Melansir dari Reuters, partai asal Khan Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) menyebutkan bahwa aksi tersebut juga diikuti oleh pendukung Khan yang berasal dari barat laut Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Sementara itu, PTI juga menyerukan agar pendukung mantan PM Pakistan ini untuk menutup akses jalan di seluruh negeri. Seruan ini pun menjadi penyebab dari meledaknya bentrokan antar pendukung Khan dan pihak kepolisian.
Dilaporkan, para pendukung juga memaksa masuk dan menyerbu gedung-gedung militer di Lahore dan Rawalpindi.
“Kami terus memanggil pekerja keluarga PTI, pendukung, dan orang-orang Pakistan ke jalan untuk melakukan protes damai terhadap perilaku inkonstitusional ini,” ujar Wakil Ketua PTI Shah Mahmood Qureshi dalam keterangan tertulis, Rabu (10/5/2023).
Seperti diketahui, penangkapan terhadap Khan terjadi sehari setelah militer memperingatkannya untuk tidak membuat tuduhan tak berdasar setelah kembali menuduh seorang perwira senior dan Perdana Menteri Pakistan saat ini Shehbaz Sharif atas tuduhan pembunuhan pembunuhan.
Khan diringkus oleh pasukan paramiliter saat dirinya tengah menghadiri persidangan permohonan jaminan terkait kasus korupsi yang dituduhkan padanya di Pengadilan Tinggi Islamabad.
Dalam sebuah rekaman yang beredar di media sosial, Khan ditangkap oleh lusinan pasukan paramiliter dengan perlengkapan anti huru hara dan membawa mantan PM Pakistan ini ke dalam van hitam.
Adapun, kasus korupsi merpakan satu dari lebih dari 100 kasus yang dituduhkan kepada Khan sejak pemecatannya pada April 2022. Banyaknya kasus yang dihadapi Khan ini membuat dirinya dilarang untuk kembali memegang jabatan publik di Pakistan jika terbukti bersalah.