Bisnis.com, JAKARTA - Partai Demokrat mengomentari usulan dari PKS yang ingin menduetkan Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno.
Sebagai informasi, Demokrat bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sudah sepakat usung Anies jadi calon presiden (capres). Meski begitu, hingga kini mereka belum menentukan siapa cawapres untuk Anies.
Belakangan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku sempat mengusulkan duet Anies-Sandi pada Pilpres 2024.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra pun mengatakan pihaknya menghormati usulan itu. "Usulan Ustadz Syaikhu sangat kami hormati dan apresiasi karena tiap dari anggota koalisi, bisa mengusulkan siapa saja," ujar Herzaky saat dihubungi, Selasa (8/5/2023).
Dia mengaku Demokrat menghormati Sandi karena pernah mendukung pada Pilpres 2019. Meski begitu, Demokrat juga ingin menang pada Pilpres 2024.
Oleh sebab itu, Demokrat tak ingin mengulangi kekalahan pada Pilpres 2019. Apalagi, kini Sandi juga telah memilih berada di sisi lawan mereka pada 2019 yaitu Joko Widodo (Jokowi).
Baca Juga
"Kami menghormati Mas Sandi karena pernah berjuang bersama di Pilpres 2019. Hanya, kalau berjuang kembali di 2024, sepertinya berat. Beliau sudah memilih mendukung Pak Joko Widodo dan meninggalkan pendukungnya di Pilpres 2019 dengan masuk di kabinet," jelas Herzaky.
Apalagi, menurutnya, cawapres untuk Anies harus sosok yang berada di luar status quo. Herzaky meengatakan, Demokrat tak ingin Anies dipasangkan dengan sosok titipan Presiden Jokowi atau Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (LBP).
"Sosok capres-cawapres Koalisi Perubahan seharusnya merupakan representasi perubahan, bukan titipan Presiden Jokowi, LBP, ataupun bagian dari status quo, siapapun itu," ungkapnya.