Bisnis.com, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memastikan bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak akan ikut koalisi besar karena sudah mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid berpendapat, koalisi besar merupakan pelebaran dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB.
Pihaknya akan coba merayu partai dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan PPP.
Meski begitu, PPP sudah menentukan Ganjar sebagai capresnya. Bahkan, PPP sudah menjalin kerja sama politik dengan PDIP. Oleh sebab itu, PPP tak akan bergabung ke koalisi besar.
"PPP kan sudah menetapkan pilihan ke Pak Ganjar dan sudah mengumumkan sikap politiknya bahwa PPP mengusung Pak Ganjar Pranowo," ujar Jazilul saat dihubungi, Selasa (9/5/2023).
Dia menjelaskan, karena koalisi besar merupakan pelebaran dari KKIR maka partai politik yang akan tergabung harus setuju dengan piagam kesepakatan Gerindra-PKB yaitu penentuan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) sepenuhnya di tangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Baca Juga
"Urusan capres dan cawapres ada di tangan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin. Clear [jelas] itu," ungkap Wakil Ketua MPR itu.
Jazilul mengatakan, PKB dan Golkar sudah sepakat jadi dua partai inti untuk mempercepat wacana pembentukan koalisi besar. Dia pun yakin PAN akan ikut dalam koalisi besar sebab sudah satu suara dengan Golkar.
"Yang jelas Golkar dengan PAN sudah bisa satu visi," ungkapnya.
Artinya, kemungkinan koalisi besar akan terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, PKB, dan PAN.