Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PM Belanda Angkat Bicara soal Pengiriman Jet Tempur F-16 ke Ukraina

PM Belanda Mark Rutte angkat bicara soal rencana pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina saat kunjungan Presiden Volodymyr Zelensky ke Den Haag.
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) saat berkunjung ke pangkalan militer di Soesterberg, Belanda, pada Kamis, 4 Mei 2023. Zelensky mengunjungi Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, dia mendesak pembentukan pengadilan penuh untuk menghukum Rusia atas agresinya. Fotografer: Peter Boer/Bloomberg
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte (kiri) dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan) saat berkunjung ke pangkalan militer di Soesterberg, Belanda, pada Kamis, 4 Mei 2023. Zelensky mengunjungi Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, dia mendesak pembentukan pengadilan penuh untuk menghukum Rusia atas agresinya. Fotografer: Peter Boer/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte angkat bicara soal rencana pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina saat kunjungan Presiden Volodymyr Zelensky ke Den Haag pada Kamis (5/5/2023).

Melansir Reuters, pembicaraan tentang potensi donasi jet tempur F-16 ke Ukraina, menurutnta, mengalami kemajuan tetapi belum ada keputusan yang dibuat.

Menjawab pertanyaan pada konferensi pers bersama Zelensky dan Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo, Rutte mengatakan: "Tentang F-16: tidak ada tabu."

"Kami bekerja sama dengan mitra kami Belgia, Inggris, Denmark, untuk menyelesaikan perdebatan itu. Kami belum sampai di sana," katanya.

Awal pekan ini di Helsinki, Finlandia, Zelensky memperbarui permintaannya kepada Barat untuk memasok Kyiv dengan jet tempur modern dan menambahkan dia "yakin kami akan segera memiliki pesawat".

Rutte sebelumnya mengatakan Belanda akan mempertimbangkan segala jenis dukungan militer untuk Ukraina selama tidak memicu konflik terbuka antara NATO dan Rusia.

Dia mengatakan pada hari Kamis (4/5/2023) bahwa diskusi tentang F-16 akan "memakan waktu" seperti halnya diskusi sebelumnya tentang menyumbangkan tank Leopard 2 dan howitzer lapis baja.

"Tapi saat ini panzer-howitzer ada di Ukraina, (dan) Leo 2 sedang dikirim ke Ukraina," katanya.

“Jadi kami akan membas F-16, dan jelas ada dukungan di parlemen bagi pemerintah ini untuk mengerjakannya.”


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper