Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panas! Ukraina Mulai Serangan Balasan ke Rusia dengan Peluru Tak Terbatas

Pasukan Ukraina telah memulai serangan balasan dengan banyak personel dan senjata menurut pendiri tentara bayaran Rusia PMC Wagner
Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Yevgeny Prigozhin meninggalkan pemakaman sebelum pemakaman blogger militer Rusia Maxim Fomin yang dikenal luas dengan nama Vladlen Tatarsky, yang baru-baru ini tewas dalam serangan bom di sebuah kafe St Petersburg, di Moskow, Rusia, 8 April , 2023. REUTERS/Yulia Morozova/
Pendiri kelompok tentara bayaran swasta Wagner Yevgeny Prigozhin meninggalkan pemakaman sebelum pemakaman blogger militer Rusia Maxim Fomin yang dikenal luas dengan nama Vladlen Tatarsky, yang baru-baru ini tewas dalam serangan bom di sebuah kafe St Petersburg, di Moskow, Rusia, 8 April , 2023. REUTERS/Yulia Morozova/

Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Ukraina telah memulai serangan balasan dengan banyak personel dan senjata menurut pendiri tentara bayaran Rusia PMC Wagner, Yevgeny Prigozhin, Rabu (3/5/2023).

“UAF telah memulai serangan balasannya. Mereka memiliki personel dan peluru ‘tak terbatas’,” kata Prigozhin, menurut saluran Telegram kantor persnya.

Menurut dia, dalam 24 jam terakhir, pasukan PMC Wagner maju 230 meter di Artyomovsk (Bakhmut).

“[Pasukan Rusia di Artyomovsk] menguasai area seluas 54.000 meter persegi. Musuh masih menguasai 2,64 kilometer persegi,” ujarnya melansir TASS, Kamis (4/5/2023).

Serangan pesawat tak berawak ke Kremlin yang menyasar kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin adalah Tindakan teroris.

Sebelumnya, Pemimpin Partai Rusia Bersatu yang berkuasa di Duma Negara atau Majelis Rendah Parlemen Rusia, Vladimir Vasilyev mengatakan tindakan sabotase di fasilitas infrastruktur dan rel kereta api adalah manifestasi dari terorisme yang dilakukan oleh otoritas Ukraina, yang memerlukan konsolidasi maksimal masyarakat Rusia.

"Serangan terhadap Kremlin, upaya pembunuhan terhadap para pemimpin politik, tindakan sabotase di rel kereta api, jalur transmisi listrik, dan fasilitas infrastruktur, termasuk ledakan Jembatan Krimea, dan ledakan pipa gas, adalah fakta kegiatan teroris rezim Kiev. dan para sponsornya," kata Vladimir Vasilyev melansir TASS, Kamis (4/5/2023).

Anggota parlemen itu mengenang bahwa Rusia memiliki pengalaman mengalahkan terorisme yang diperoleh dengan harga tinggi di tahun-tahun ketika negara baru memulai jalur kedaulatan dan memuji peran Presiden Vladimir Putin di dalamnya.

"Hari ini, terorisme telah mengangkat kepalanya lagi dan menargetkan jantung Rusia. Serangan yang menargetkan presiden menargetkan kita masing-masing. Untuk menggagalkannya, diperlukan konsolidasi maksimal, kewaspadaan, kerja sama dengan lembaga penegak hukum dan layanan khusus. Dan yang terpenting adalah memahami bahwa kita semua harus membela ibu pertiwi dan presiden," tegasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper