Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Rusia Vs Ukraina: 2 Drone Serang Kediaman Presiden Putin di Kremlin

Serangan drone ke Kremlin yang menyasar kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin adalah tindakan teroris.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 21 Februari 2023. Sputnik/Ramil Sitdikov/Kremlin via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato tahunannya kepada Majelis Federal di Moskow, Rusia 21 Februari 2023. Sputnik/Ramil Sitdikov/Kremlin via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Serangan pesawat tak berawak atau drone ke Kremlin yang menyasar kediaman Presiden Rusia Vladimir Putin adalah tindakan teroris.

Pemimpin Partai Rusia Bersatu yang berkuasa di Duma Negara atau Majelis Rendah Parlemen Rusia, Vladimir Vasilyev mengatakan tindakan sabotase di fasilitas infrastruktur dan rel kereta api adalah manifestasi dari terorisme yang dilakukan oleh otoritas Ukraina, yang memerlukan konsolidasi maksimal masyarakat Rusia.

"Serangan terhadap Kremlin, upaya pembunuhan terhadap para pemimpin politik, tindakan sabotase di rel kereta api, jalur transmisi listrik, dan fasilitas infrastruktur, termasuk ledakan Jembatan Krimea, dan ledakan pipa gas, adalah fakta kegiatan teroris rezim Kiev. dan para sponsornya," kata Vladimir Vasilyev melansir TASS, Kamis (4/5/2023).

Anggota parlemen itu mengenang bahwa Rusia memiliki pengalaman mengalahkan terorisme yang diperoleh dengan harga tinggi di tahun-tahun ketika negara baru memulai jalur kedaulatan dan memuji peran Presiden Vladimir Putin di dalamnya.

"Hari ini, terorisme telah mengangkat kepalanya lagi dan menargetkan jantung Rusia. Serangan yang menargetkan presiden menargetkan kita masing-masing. Untuk menggagalkannya, diperlukan konsolidasi maksimal, kewaspadaan, kerja sama dengan lembaga penegak hukum dan layanan khusus. Dan yang terpenting adalah memahami bahwa kita semua harus membela ibu pertiwi dan presiden," tegasnya.

Pada Selasa (3/5/2023) malam, dua drone mencoba menyerang kediaman presiden di Kremlin. Militer Rusia dan dinas khusus segera merusak drone itu. Menyusul insiden tersebut, Komite Investigasi Rusia membuka kasus pidana atas tuduhan tindakan teroris.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper