Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenkumham Selidiki Dugaan Bisnis Lapas Mewah yang Seret Anak Yasonna Laoly

Kemenkumham tengah melakukan pendalaman mengenai praktek bisnis jual beli sel mewah.
Wamenkumham Eddy Hiariej meninggalkan Gedung KPK setelah mengklarifikasi laporan dugaan gratifikasi dari Indonesia Police Watch (IPW) terhadap dirinya, Senin (20/3/2023). JIBI/Bisnis-Dany Saputra
Wamenkumham Eddy Hiariej meninggalkan Gedung KPK setelah mengklarifikasi laporan dugaan gratifikasi dari Indonesia Police Watch (IPW) terhadap dirinya, Senin (20/3/2023). JIBI/Bisnis-Dany Saputra

Bisnis.com, SOLO - Informasi mengenai adanya dugaan bisnis dan monopoli di dalam lapas yang melibatkan anak Yasonna Laoly viral di media sosial.

Menkumham tersebut memastikan kabar terkait keterlibatan anaknya Yamitema Laoly dalam bisnis di lembaga pemasyarakatan (lapas) adalah kabar bohong atau hoaks.

"Ah, bohong besar itu! Enggak ada. Nanti ada keterangan dari Kepala lapasnya," katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, (2/5/2023).

Pihak Kemenkumham pun membantah adanya praktek bisnis sel mewah yang kini viral di media sosial itu.

"Yang ingin saya katakan itu informasi yang menyesatkan," ujar Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Syarif Hiariej atau Eddy Hiariej. 

Meskipun pihaknya juga tengah melakukan pendalaman mengenai informasi jual beli sel mewah yang disebut banyak dilakukan oleh napi narkoba.

"Semua sedang di dalami. Saya mau katakan begini, segala sesuatu kalau terjadi di rutan dan di lapas itu dalam melakukan pengawasan ada tingkatannya,"

Menurut dia, apa pun yang terjadi di lapas berada di bawah pengawasan kepala kantor wilayah (kakanwil). Untuk itu, ia meminta masyarakat tidak membuat kesimpulan sendiri sampai hasil pemeriksaan ke luar.

"Jadi tunggu hasil investigasi apabila ada pelanggaran yakin lah bahwa kementerian akan melakukan tindakan tegas," katanya.

Viral di media sosial

Media sosial belakangan dihebohkan dengan dugaan keterlibatan Yamitema Tirtajaya Laoly dalam monopoli bisnis di Lapas.

Dalam narasi yang beredar di medsos, bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas disebut dimonopoli oleh Jeera Foundation dengan perusahaannya PT Natur Palas Indonesia. Anak Yasonna disebut menjadi chairman dan co-founder perusahaan tersebut.

Dikutip melalui, akun @PartaiSocmed, Jeera Foundation disebut tidak hanya memproduksi kopi, tetapi juga multimedia meliputi pelatihan fotografi, musik, kerajinan kulit seperti pembuatan tas yang dikolaborasi dengan tenun Indonesia, aksesoris tas, lukisan, gelang, dan desain baju yang nantinya dipasarkan ke masyarakat.

Tak hanya itu, Yamitema Laoly juga disebut turut menjalankan bisnis narkoba di dalam lapas oleh aktor senior Tio Pakusadewo seperti terungkap dalam wawancara di kanal Youtube Uya Kuya.

Tio Pakusadewo menjelaskan jika lapas sedang dalam keadaan mati listrik, hal itu menjadi pertanda bahwa narkoba diantarkan ke dalam lapas. Untuk diketahui, beberapa tahun lalu Tio Pakusadewo pernah mendekam di Lapas Cipinang karena kasus narkoba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper