Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) mengorganisir konvoi di Sudan untuk membawa warganya melarikan diri dari pertempuran di Khartoum.
Evakuasi dilakilan ke sebuah pelabuhan Laut Merah.
Untuk mempercepat proses penyelamatan, AS menggunakan pesawat tanpa awak guna melakukan pengawasan terhadap bus yang membawa 200-300 warga Amerika sejauh 800 kilometer menuju pelabuhan Sudan
Dilansir dari Bloomberg pada Minggu (30/4/2023), Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh mengungkapkan Departemen Pertahanan telah mengerahkan aset-aset intelijen, pengawasan, dan pengintaian AS untuk mendukung rute evakuasi.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller menjelaskan, konvoi tersebut, yang juga membawa staf lokal dan warga negara dari negara-negara sekutu dan mitra, tiba di Port Sudan pada hari Sabtu serta orang-orang dibantu untuk melakukan perjalanan ke Jeddah, Arab Saudi.
Seperti diketahui, ratusan orang telah terbunuh dan ratusan ribu orang mengungsi saat perang yang mengoyak Sudan memasuki minggu ketiga, meskipun ada janji gencatan senjata dari pihak militer dan kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat yang telah bertempur untuk menguasai negara Afrika Utara itu sejak 15 April.
Baca Juga
Adapun, serangan udara, tank dan artileri mengguncang Khartoum dan kota-kota yang berdekatan, Bahri dan Ombdurman
Pertempuran tersebut juga telah membangkitkan kembali konflik yang telah berlangsung selama dua dekade di wilayah barat Darfur di mana sejumlah orang telah tewas minggu ini.
AS telah menolak seruan untuk melakukan evakuasi yang diorganisir oleh pemerintah yang lebih luas dari Sudan setelah melakukan operasi militer untuk mengevakuasi personil Amerika Serikat dari Khartoum.