Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) dan Rusia bekerja sama dalam ruang angkasa meskipun berseteru atas konflik di Ukraina, kata kepala Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional (NASA) AS Bill Nelson.
“Salah satu ironi besar adalah bahwa kita dapat berselisih dengan Pemerintah Rusia dan Presiden Putin atas hal-hal yang tidak dapat dimaafkan yang terjadi di Ukraina dan memiliki program luar angkasa yang kooperatif dengan Rusia seperti yang telah kita lakukan sejak 1975,” katanya selama audiensi di Komite Sains, Luar Angkasa, dan Teknologi DPR AS.
Dalam kata-katanya, AS telah mempertahankan "kerja sama dalam program luar angkasa sipil dengan Rusia" sejak periode Perang Dingin.
"Kami membangun Stasiun Luar Angkasa Internasional. Kami membangunnya bersama dan kami harus mengoperasikannya bersama. Dan itu berlangsung hari ini tanpa hambatan dan itulah ironi yang saya bicarakan," katanya melansir TASS, Jumat (28/4/2023).
Nelson pun membahas soal hubungan Rusia dengan China.
"Mereka sama sekali tidak bekerja sama. Mereka memiliki stasiun ruang angkasa sendiri. Itu bagian dari kemajuan yang telah mereka buat dalam 10 tahun terakhir. Dan mereka bagus, tetapi sangat rahasia dan tidak transparan," kata Kepala NASA itu.
Baca Juga
Dia mengatakan kepada Komite Alokasi Senat Kongres AS pada 19 April bahwa AS dan mitranya mempertahankan "hubungan profesional dan kompeten" dengan Rusia terkait ruang angkasa.
Ini tercermin dalam kerja sama astronot AS dan kosmonot Rusia di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dan dalam perjanjian pertukaran kursi Rusia-AS.
Adapun, Wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, Dmitry Medvedev, percaya bahwa sangat positif bahwa Rusia dan Amerika Serikat terus bekerja sama dalam penerbangan luar angkasa berawak.