Bisnis.com, JAKARTA - Rusia menolak permintaan kedutaan Amerika Serikat (AS) untuk mengunjungi reporter Wall Street Journal yang ditahan Evan Gershkovich sebagai tanggapan atas penolakan Washington untuk memberi visa kepada sekelompok jurnalis Rusia.
Melansir Reuters, Jumat (28/4/2023), Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah memanggil seorang diplomat senior AS untuk memprotes secara resmi setelah wartawan yang ditugaskan untuk menemani Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov ke PBB minggu ini tidak dapat memasuki AS.
Beberapa jam kemudian, utusan Moskow untuk Washington mengatakan telah mengunjungi dua tahanan Rusia yang ditahan di penjara AS.
Gershkovich ditangkap bulan lalu dan dituduh melakukan spionase di Rusia. Tuduhan itu pun dibantahnya. AS menyebut bahwa penahanan wartawan itu sebagai suatu kesalahan.
Atas penolakan Rusia, pihak Kedubes AS di Moskow belum memberikan pernyataan.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah menolak permintaan AS untuk melakukan kunjungan konsuler pada 11 Mei dan sedang mempertimbangkan pembalasan lain terhadap Washington atas penolakan visa.
Baca Juga
Moskow mengungkap kemarahannya karena giliran Rusia yang menjadi ketua Dewan Keamanan PBB.
“Ditekankan secara khusus (kepada diplomat AS) bahwa sabotase semacam itu, yang dimaksudkan untuk mencegah pekerjaan jurnalistik normal, tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Menteri Luar Negeri Rsuia Sergey Lavrov mengenyampingkan pertanyaan pekan ini tentang pertukaran tahanan yang melibatkan Gershkovich. Tahun lalu, bintang bola basket AS Brittney Griner - yang dipenjara di Rusia atas tuduhan narkoba - ditukar dengan pedagang senjata Viktor Bout.
Kedutaan Rusia di Washington mengatakan utusan Anatoly Antonov telah pergi ke penjara New York pada hari Rabu untuk melihat Anatoly Legkodymov, yang ditangkap pada bulan Januari dengan tuduhan mengoperasikan pertukaran mata uang virtual Bitzlato Ltd.
Kedutaan juga mengatakan Antonov telah melihat Dmitry Ukrainsky, yang diekstradisi dari Thailand tahun lalu untuk menghadapi tuduhan penipuan dan berada di penjara yang sama.
"Kami akan bekerja untuk kepulangannya ke Rusia," kata misi itu dalam sebuah posting di aplikasi perpesanan Telegram.