Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Sudan Semakin Memanas, AS Evakuasi Warga Negaranya

Sekitar 16.000 warga negara AS saat ini berada di Sudan, dengan mayoritas dari mereka memiliki kewarganegaraan ganda.
Asap mengepul dari pesawat yang terbakar di dalam Bandara Khartoum selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum, Sudan 17 April 2023. REUTERS/Stringer
Asap mengepul dari pesawat yang terbakar di dalam Bandara Khartoum selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum, Sudan 17 April 2023. REUTERS/Stringer

Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih menyatakan bahwa evakuasi warga Amerika Serikat (AS) dari Sudan akan mengikuti perintah yang dikeluarkan oleh Presiden Joe Biden. 

Surat kabar Washington Post melaporkan bahwa otoritas AS sebelumnya telah menyelesaikan evakuasi personel kedutaan dan para anggota keluarganya dari Sudan.

"Hari ini, atas perintah saya, militer Amerika Serikat melakukan operasi untuk mengeluarkan personel Pemerintah AS dari Khartoum," kata surat kabar itu mengutip ucapan Biden. 

Selain itu, Biden juga berterima kasih kepada negara sekutu AS seperti Djibouti, Ethiopia dan Arab Saudi. 

"Saya berterima kasih kepada Djibouti, Ethiopia, dan Arab Saudi, yang sangat penting bagi keberhasilan operasi kami," lanjutnya, seperti dilansir dari TASS, Minggu (23/4/2023). 

Biden menyatakan bahwa dia menerima laporan rutin terkait bantuan evakuasi warga Amerika di Sudan, dan telah bekerja sama dengan mitra. 

"Saya menerima laporan rutin dari tim saya tentang pekerjaan berkelanjutan mereka untuk membantu orang Amerika di Sudan, sejauh mungkin. Kami juga bekerja sama dengan sekutu dan mitra kami dalam upaya ini," tambahnya. 

Dia menekankan bahwa konflik di Sudan telah merenggut banyak nyawa dan harus segera dihentikan. 

"Kekerasan tragis di Sudan ini telah merenggut nyawa ratusan warga sipil tak berdosa. Itu tidak masuk akal dan harus dihentikan," kata Biden. 

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa semua pihak yang berperang harus menerapkan gencatan senjata dan mengizinkan akses kemanusiaan. 

"Pihak-pihak yang berperang harus menerapkan gencatan senjata segera dan tanpa syarat, mengizinkan akses kemanusiaan tanpa hambatan, dan menghormati keinginan rakyat Sudan," lanjutnya. 

Sementara itu, Biden menyatakan telah menangguhkan operasi di Kedutaan Besar AS di Sudan setelah mendengar terjadi konflik. 

"Kami untuk sementara menangguhkan operasi di Kedutaan Besar AS di Sudan, tetapi komitmen kami kepada rakyat Sudan dan masa depan yang mereka inginkan untuk diri mereka sendiri tidak ada habisnya," tambah presiden AS itu.

Seorang juru bicara angkatan bersenjata Sudan menyatakan bahwa Inggris, China, Amerika Serikat dan Prancis sedang mengevakuasi warga negaranya dari Khartoum menggunakan pesawat militer, pada Sabtu (22/4/2023). 

Menurut perkiraan Departemen Luar Negeri AS, sekitar 16.000 warga negara AS saat ini berada di Sudan, dengan mayoritas dari mereka memiliki kewarganegaraan ganda.

Seperti diketahui, situasi di Sudan meningkat karena ketidaksepakatan antara komandan tentara Abdel Fattah al-Burhan, yang juga mengepalai Dewan Kedaulatan, dan kepala Pasukan Pendukung Cepat (RSF) Mohamed Hamdan Dagalo, yang merupakan wakilnya di dewan.

Bentrokan meletus di dekat pangkalan militer di kota Merowa dan Khartoum, Sudan pada Sabtu (15/4/2023).

Menurut Kementerian Kesehatan Sudan, lebih dari 600 orang tewas akibat pertempuran itu. Sementara itu, Komite Dokter Sudan menyebutkan jumlah korban di antara warga sipil lebih dari 200 orang. Ada lebih dari 1.000 orang terluka dan lebih dari 3.300 orang meninggalkan rumahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper