Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Balas Dendam, Rusia Usir Lebih dari 20 Diplomat Jerman

Rusia mengusir lebih dari 20 diplomat Jerman sebagai tindakan balasan. Sebelumnya, Jerman juga mengusir diplomat Rusia secara besar-besaran. 
Bendera Rusia berkibar di puncak gedung Konsulat Jenderal Rusia di Seattle, Washington Amerika Serikat, 26 Maret 2018./Reuters
Bendera Rusia berkibar di puncak gedung Konsulat Jenderal Rusia di Seattle, Washington Amerika Serikat, 26 Maret 2018./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Rusia diketahui mengusir lebih dari 20 diplomat Jerman. Pihak dari Jerman tidak segera mengkonfirmasi pengusirannya, tetapi mengatakan kedatangan pesawat pemerintah Rusia di Berlin terkait dengan masalah tersebut.

Sebelumnya diketahui bahwa Jerman memutuskan mengusir diplomat Rusia secara besar-besaran. 

Kementerian Luar Negeri Rusia menekankan bahwa mereka mengutuk keras tindakan Berlin yang dapat merusak hubungan Rusia-Jerman. 

"Kami mengutuk keras tindakan Berlin ini, yang terus secara demonstratif menghancurkan seluruh hubungan Rusia-Jerman, termasuk dimensi diplomatik," lanjut kementerian itu, mengutip dari pemberitaan Reuters pada hari Sabtu (22/4/2023).

Sesuai dengan pernyataan Rusia, kini Rusia mengusir lebih dari 20 diplomat Jerman. 

Selanjutnya, mengenai informasi perang antara Rusia dan Ukraina, mengutip dari pemberitaan Reuters (23/4/2023), setidaknya lima rudal Rusia menghantam kota Kharkiv di Ukraina timur dan distrik sekitarnya pada Sabtu malam. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan Rusia telah merebut tiga blok lagi di bagian barat kota Bakhmut di Ukraina. 

Kementerian pertahanan Belarusia juga mengatakan bahwa unit dari Belarus pulang dari Rusia setelah pelatihan cara menggunakan sistem rudal taktis Iskander untuk meluncurkan senjata nuklir. 

Selanjutnya, Rusia juga menasehati warga untuk menghindari perjalanan ke Kanada terkait banyaknya kasus diskriminasi termasuk dengan kekerasan fisik. 

Selain itu, Ukraina juga berencana untuk menyebarkan perangkat lunak dari penyedia analitik data AS Palantir Technologies Inc untuk membantu menuntut dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia. 

Selanjutnya dari sisi ekonomi, kekuatan Group of Seven (G7) menyerukan perpanjangan, implementasi penuh, dan perluasan dari kesepakatan penting untuk mengekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam.

Rusia pada Februari 2022, memberi isyarat kuat bahwa mereka tidak akan membiarkan kesepakatan itu berlanjut setelah 18 Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper