Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada memerintahkan militer untuk bersiap-siap menembak jatuh satelit mata-mata Korea Utara jika jatuh di wilayah Jepang pada hari Sabtu (22/4/2023).
Mengutip dari pemberitaan Reuters, Sabtu (22/4/2023) dalam sebuah pernyataannya, Hamada juga memerintahkan Pasukan Bela Diri untuk melakukan persiapan yang diperlukan.
Persiapan termasuk untuk membuat pengaturan atau koordinasi, mengerahkan pasukan ke prefektur selatan Okinawa untuk meminimalkan kerusakan jika rudal balistik jatuh.
Sebelumnya, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan bahwa persiapan rencana peluncuran satelit mata-mata harus dilanjutkan untuk melawan ancaman yang Korea Utara rasakan dari Amerika Serikat dan Korea Selatan.
Jika mengutip dari pemberitaan Reuters (19/4/2024), Kim Dong-yup, seorang profesor di Universitas Studi Korea Utara, mengatakan bahwa Korea Utara ingin menggunakan satelit untuk mencoba mendapatkan informasi secara real-time yang diperlukan untuk menyerang target saat mobilisasi rudal dan sistem pengiriman nuklir lainnya.
Selain itu, para analis juga mengatakan bahwa satelit militer tersebut merupakan bagian dari upaya negara untuk meningkatkan teknologi pengawasan termasuk drone, untuk meningkatkan kemampuan dalam menyerang target dalam situasi konflik.
Baca Juga
Diketahui juga bahwa Korea Utara pada bulan Desember melakukan apa yang disebut sebagai uji coba "fase akhir" penting untuk satelit mata-mata tersebut dan mengatakan akan menyelesaikan persiapan untuk peluncuran pada bulan April.